"Sampai sekarang sih masih terasa, dengkul nih nggak bisa buat naik-turun. Alhamdulillah warga yang lain sudah (sembuh) cuman prosesnya lama. Bisa sebulan lebih. Tergantung daya tahan tubuhnya juga," kata dia.
Kendati demikian, Dwi meyakini penyakitnya itu bukan berasal dari tikus yang menyebarkan virus.
"Nggak. Nggak yakin, karena hasil labnya kan belum tahu. Kalau kembali terpapar, periksa pastinya. Karena saya sebenarnya juga takut kalau mau periksa, takutnya nanti dibilang apa-apa," ujar Dwi.
"Makanya kemarin nggak periksa. Mudah-mudahan nanti nggak terjadi apa-apa. Memang sih suami saya ngajakin, cuman saya nggak mau," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Lebih dari delapan orang di dua RT di kawasan Jalan Melati Satu, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan terdampak sebuah virus yang diduga berasal dari seekor tikus.
Warga yang mengalami sakit tersebut merupakan warga RT 08 dan 10 RW 02 di Jalan Melati Satu.
M Sofyan selaku ketua RT 08 di Jalan Melati Satu itu mengatakan, awalnya delaoan orang tersebut mengalami demam yang tinggi kemudian setelah itu muncul bercak berwarma merah pada bagian tangan dan kaki yang berdekatan.
"Itu demam tinggi, terus sehari kemudian, dia keluar warna merah bercak-bercak merah, seperti tampak, lalu tulang ngilu," kata Sofyan saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2022) malam.
Setelah itu, Sejumlah warga yang jatuh sakit langsung berobat ke puskesmas dan berbagai klinik umum terdekat.
Setelah adanya kejadian ini, seharusnya menjadi catatan penting bagi tenaga kesehatan dari Sudin Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatam untuk menelusuri mengenai penyakit yang menyerang warga.
"Sebenarnya lebih dari 8 orang, cuma ada sebagian berobat di rumah sakit biasa. Kalau yang puskesmas yang terdata warga saya dua orang, dari warga RT 10 2 orang, jadi total semuanya 4 orang," ucap Sofyan.
Sofyan melanjutkan, bahwa pihak puskesmas itu tak melaporkan mengenai penyebab sakit pasti yang diderita oleh warganya itu.