ADVERTISEMENT

Helmi Felis Sebut Habib Rizieq Mampu Hancurkan Politik Kandang Babi di Indonesia, Netizen: Chat Mesumnya Jangan Lupakan!

Selasa, 31 Mei 2022 18:02 WIB

Share
Habib Rizieq. (Foto: Ist).
Habib Rizieq. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pegiat media sosial, Helmi Felis, mengatakan Habib Rizieq merupakan sosok yang mampu membawa perubahan di tengah situasi politik dalam negeri saat ini. Namun, pernyataannya itu menuai protes dari netizen yang membuat kasus masa lalu Imam abesar FPI itu kembali terungkit.

Awalnya Helmi Felis menyebut lewat Twitternya bahwa Habib Rizieq layak menjadi presiden Indonesia di masa mendatang. Meski, sebetulnya ulama Petamburan itu kini sedang mendekam di balik jeruji besi.

"Sebenarnya yang harus jadi Presiden dalam kondisi seperti ini adalah Habib Rizieq Shihab," kata Helmi Felis, dikutip Selasa (31/5/2022).

Dia menuturkan, masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal kepemimpinan ulama yang kini berusia 56 tahun.

"Sebab yang kuat dan tidak bisa di dikte hanya Habib Rizieq di Indonesia saat ini," ungkap Helmi Felis.

"Suka atau tidak hanya beliau yang mampu menghancurkan politik kandang babi," tandasnya.

Pernyataan Helmi Felis itu sontak saja langsung dibanjiri komentar warganet. Sebagian besar dari mereka justru bertolak belakang dengan ide sang pegiat media sosial tersebut.

"Gak bisa di dikte tapi bisa nerima fulus? Chat mesumnya jangan lupakan ya? Karena itu bagian akhlak seseorang yang katanya habib," ucap akun @An_ndi**.

"Bangun dari mimpi bung, narapidana sesuai ketentuan mana bisa jadi presiden," celetuk akun @sutarto**.

"Gak capek apa bertahun-tahun halu terus. Istirahat pak. Menjadi halu itu butuh tenaga. Hahaha," tutur akun @Linda110**.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT