Obrolan Warteg: Nasib Honorer

Senin 30 Mei 2022, 06:40 WIB

BRO, muka lo kok manyun gitu, abis berantem sama bini ya?, “ tanya Yudi kepada sohibnya mas Bro selagi maksi di warteg langganannya, Ayu Bahari.

“Gue gini-gini gue jarang berantem sama bini. Kalaupun bini lagi ngomel-ngomel, gue nyingkir. Pura-pura ke pos ponda atau ke balai RW,” jawab mas Bro mulai meramaikan obrolan warteg

‘Memangnya bini lo suka ngomel?,” tanya Yudi lagi sok baperan.

“Yah, kalau harga kebutuhan sehari-hari lagi naik karena pengeluaran menjadi bertambah, sementara uang belanja tetap,” kata mas Bro.

“Kalau itu sih  sama, bini gue apalagi,” kata Heri menimpali.

“Lantas kenapa muka lo kayak ditekuk dari tadi..” tanya Heri.

“Kasihan sama adik gue di kampung. Dia terancam PHK,” jawab mas Bro.

“Lah bukannya adik lo PNS di kabupaten. Salah apa, hingga akan dipecat,” tanya Yudi.

“Dia masih honorer, kerja sudah sepuluh tahun belum juga jadi PNS. Mulai tahun depan, honorer akan dihapus. Nganggur lah..” kata mas Bro sedih.

Seperti diberitakan ratusan ribu pegawai honorer berada di ujung tanduk setelah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( KemenPAN-RB) akan menghapus tenaga honorer. Tak hanya honorer K2, pegawai tidak tetap (PTT), juga resah mendapat giliran dirumahkan. Ini cukup beralasan karena sejumlah daerah sudah menerapkan akibat tidak tersedianya anggaran.

Kekhawatiran ini yang dialami mas Bro, karena adiknya di kampung sebagai tenaga honorer  terancam dirumahkan. Sementara mereka telah bekerja antara 10 sd 15 tahun. Mereka digaji dengan anggaran non APBN.

Berita Terkait

News Update