ADVERTISEMENT

Begini Kalau Anak Pesantren jadi Polisi, Prestasinya Jempolan Pernah Juara MTQ-Ikut Wapres Keliling Dunia

Senin, 30 Mei 2022 15:46 WIB

Share
Iptu Farhan Arif Sumawiharja, S.T. rk, M.SI, Kanit Regident Satlantas Polres Metro Depok, anak pesantren yang sukses menjadi polisi. (foto: poskota/angga pahlevi)
Iptu Farhan Arif Sumawiharja, S.T. rk, M.SI, Kanit Regident Satlantas Polres Metro Depok, anak pesantren yang sukses menjadi polisi. (foto: poskota/angga pahlevi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Menjadi ulama merupakan cita-cita awal Farhan Arif Sumawiharja. Namun, cita-citanya tersebut ia urungkan hingga kemudian beralih menjadi polisi. Tujuannya tetap sama, yakni agar bisa berguna bagi banyak orang.

Iptu Farhan, begitu ia akrab disapa. Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi (Kanit Regident) Satlantas Polres Metro Depok ini merupakan alumni taruna Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 2017.

Sewaktu mendaftarkan diri menjadi polisi, Iptu Farhan masih berstatus santri Pondok Pesantren (Ponpes) Daarel Qolam, Balaraja, Tangerang.

Sempat ada keinginan untuk melanjutkan kuliah ke Mesir, namun Iptu Farhan akhirnya menetapkan diri sebagai pengabdi negara dengan menjadi polisi ketika masih mondok sekitar akhir 2012.

Hal itu juga berkat adanya dorongan orang tua yang menginginkan Farhan mendaftar menjadi polisi. Farhan pun teringat, ada pepatah prestasi seorang anak dapat dicapai bukan semata karena kuliah dan memiliki banyak uang, tetapi karena berbakti kepada kedua orang tua.

"Dari pepatah tersebut akhirnya lebih milih masuk polisi pada tahun 2013 ketimbang kuliah ke Mesir. Lalu lulus Akpol 2017 sebagai satu-satunya orang berasal dari santri pondok pesantren waktu itu," kata Iptu Farhan saat berbincang dengan Poskota.co.id di ruang kerjanya.

Ada pesan menarik yang menjadi pegangan Iptu Farhan dalam membulatkan tekadnya menjadi polisi. Pria yang saat ini tengah menantikan kelahiran putra keduanya bersama sang istri, Shinta Rohmatun Nikma, mengungkapkan, pesan tersebut ia dapat dari seorang kiai.

"Ada omongan seorang kiai, santri dan kiai dapat mengubah masyarakat dengan lisan, namun jika menjadi polisi dapat mengubah masyarakat menjadi lebih baik dengan kewengannya," ujarnya.

Dari 230 orang yang mengikuti tes seleksi Polri dengan pendaftaran daerah Banten, Iptu Farhan merupakan satu-satunya calon berlatar belakang pendidikan pesantren.

Bekal yang ia dapat dari menjadi santri itu ternyata membantu dirinya meraih prestasi membanggakan saat menjalani pendidikan taruna polisi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT