Ulama Lebanon: Orang Lapar Lebih Penting Daripada Yerusalem

Minggu 29 Mei 2022, 11:00 WIB
Sheikh Abbas Al Jawhari dalam sebuah wawancara.

Sheikh Abbas Al Jawhari dalam sebuah wawancara.

LEBANON, POSKOTA.CO.ID - Tidak ada lagi perlawanan nyata Lebanon terhadap Israel karena Israel tak ada lagi di Lebanon sejak 2006.

Pernyataan ini datang dari Sheikh Abbas Al Jawhari pada Mei ini dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi.

Ulama ini menunjukkan Lebanon telah gagal dalam proyek pembangunan negara selama ini.

“Dalam 22 tahun yang telah berlalu sejak kami membebaskan tanah kami pada tahun 2000, kami gagal dalam proyek pembangunan negara kami,” ucapnya.

Dia melanjutkan,”Kami pergi ke perang lain pada tahun 2006 untuk membebaskan tahanan kami. Tujuh belas tahun telah berlalu. Aturan keterlibatan yang telah berkembang dalam 17 tahun ini menyerupai aturan keterlibatan di Dataran Tinggi Golan usai perang 1967. Kedua belah pihak menunjukkan pengekangan yang signifikan dan tidak melanggar aturan keterlibatan dengan serangan timbal balik.”

Lalu dia menerangkan,"Oleh karena itu, kita harus sepakat bahwa tidak ada lagi hambatan. Dalam fisika, hambatan terjadi ketika satu benda melawan benda lain secara mekanis. Karena tidak ada pendudukan, tidak ada hambatan."

Bahkan dia menekankan bahwa memberi makan orang yang kelaparan lebih penting daripada soal Yerusalem.

"Bagi saya, kehormatan orang yang lapar lebih penting daripada Yerusalem,” ucap Sheikh Abbas Al Jawhari.

Dia juga mengiyakan ada orang yang kelaparan di Baalbek Hermel.

"Ya, ada orang yang mati kelaparan,” ujarnya.

“Ada orang yang wajahnya tertutup debu. Ini membuat anda menangis," pungkasnya. ***

Berita Terkait

News Update