konser KPJ Rangkasbitung. (Ist)

Music

KPJ Rangkasbitung Jadikan Musik Media untuk Kritik Pemerintah

Minggu 29 Mei 2022, 14:11 WIB


LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Musik ternyata sudah menjadi media bagi Ugas, Franky dan Qipang untuk menyampaikan berbagai ekspresi mereka termasuk dalam menanggapi kebijakan Pemerintah. 

Mereka yang merupakan pentolan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Rangkasbitung ini ternyata kerap membuat suatu lagu yang mengkritik Pemerintah.

Seperti halnya kemarin, tentang krisis minyak goreng yang sempat menghebohkan seluruh elemen masyarakat di Indonesia. Ugas, menuliskan keluh keras dirinya dan masyarakat lainnya mengenai krisis minyak goreng itu menjadi suatu lagu yang berjudul ‘Minyak Goreng Hilang Ditelan Bumi'. 

Dalam lagu baru ciptaannya, Ugas bertanya-tanya kenapa minyak goreng mahal dan langka, padahal Indonesia penghasil sawit terbesar di dunia.

"Pada krisis itu kita rasakan, kita lihat secara langsung kisruh yang ditimbulkan di tengah Pandemi Covid-19. Krisis itu seakan-akan semakin membuat masyarakat susah, makanya kita buatkan lagu yang menyuarakan suara rakyat yang tidak menggoreng makanan. Dengan harapan, Pemerintah bisa dengan serius menangani krisis itu," kata Ugas.

Usut punya usut, ternyata lagu minyak goreng itu bukan pertama kali dibuat Ugas untuk menyentil kebijakan Pemerintah. Namun, Ugas dan rekan-rekannya sudah sering membuat lagu tentang hal tersebut. 

Dan bahkan, dirinya pernah membuat suatu lagu tentang Bahaya Narkoba yang pernah menyabet penghargaan sebagai juara harapan tingkat nasional pada tahun 1999 lalu. 

Kata Ugas, KPJ Rangkasbitung saat ini mulai berfokus dalam pemberdayaan ekonomi. Dirinya membuka jasa pembuatan laju, rental band dan hasil seni rupa seperti lukisan dan lain-lainnya. 

"Kita itu sebetulnya sudah seperti cowo panggilan, dimana ada yang memanggil kita, disana kita manggung, disana kita melukis, disana kita membuat lagu. Dulu kita juga buat lagu sosialisasi orderan Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang, dan membuat lagu untuk Jokowi melalui DPC Mulyadi Jayabaya (JB)," kata Ugas.

Fokus pada pemulihan ekonomi dirinya lakukan, agar KPJ Rangkasbitung memiliki tiang agar dapat terus berdiri dan menopang para anak dan seniman jalanan. Karena menurutnya, agar bisa terus 'mengasuh' para anak jalanan, pihaknya juga tentunya membutuhkan anggaran dana untuk mendukung mereka. 

"Kita itu orang-orang yang belet (kurang pintar,-red) dalam menyusun proposal, makanya kita berniaga. Kita jualan lagu, kita jualan lukisan, kita jualan karya-karya kita. Kita ga mau minta-minta, adapun bantuan-bantuan atau program itu kita sebut rezeki," ujar Ugas.

Dirinya berharap eksistensi KPJ Rangkasbitung pada dunia seniman ini dapat berdampak positif dan bahkan bisa mengayomi para seniman jalanan di Kabupaten Lebak. (Yusuf Permana)

Tags:
kpj rangkasbitungkelompok pengamen jalananmusik media kritikpemkab-lebak

Administrator

Reporter

Administrator

Editor