ADVERTISEMENT

Kemenkes RI Beberkan Dugaan Penyebab Hepatitis Akut, Apa Saja?

Minggu, 29 Mei 2022 09:25 WIB

Share
Sosialisasi pencegahan hepatitis akut. (Foto: Poskota/Ahmad Tri Hawaari)
Sosialisasi pencegahan hepatitis akut. (Foto: Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kementerian Kesehatan memastikan hingga saat ini kasus hepatitis akut di Indonesia masih belum diketahui penyebabnya.

Namun, Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan sejauh ini ada enam dugaan penyebab kasus hepatitis akut yang juga menyebar di berbagai negara lain ini.

''Ini hipotesis-hipotesis, atau kemungkinan-kemungkinan, atau dugaan-dugaan sebagai penyebab hepatitis akut,'' kata Syahril dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Minggu (29/5/2022).

Keenam dugaan penyebab hepatitis akut itu berdasarkan data UK Health Security Agency per 19 Mei 2022. Di antaranya yaitu adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2 alias virus corona penyebab Covid-19,  paparan obat, lingkungan, atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2.

Syahril menyebut hipotesis tersebut terjadi di Inggris dan Amerika. Sementara terkait kondisi di Indonesia, Syahril mengatakan pihaknya masih menunggu informasi terbaru hasil penelitian dugaan penyebab hepatitis akut tersebut.

''Nanti kita ikuti saja karena ini baru hipotesis, kita akan mengarah ke 6 hipotesis itu yang menjadi dugaan kuat oleh para ahli atau para ilmuwan,'' kata dia.

Syahril juga melaporkan situasi nasional hepatitis di Indonesia. Per 23 Mei 2022 pukul 16.00 WIB, kasus kumulatif dugaan hepatitis akut ada 35 kasus. Sebanyak 19 kasus di antaranya discarded,  dan ada 16 kasus probable dan pending classification.

Adapun total 16 kasus tersebar di 10 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Banten, Yogyakarta dan Sulawesi Selatan. ***

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT