ADVERTISEMENT

Gawat, WHO Sebut Penyakit Cacar Monyet Menyebar Misterius di 12 Negara, Tapi Diyakini Penularan dari Manusia ke Manusia

Kamis, 26 Mei 2022 13:56 WIB

Share
Gejala Monkeypox alias cacar monyet pada manusia. (Foo/Intenet/TST)
Gejala Monkeypox alias cacar monyet pada manusia. (Foo/Intenet/TST)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan  Kesehatan Dunia WHO melaporkan 92 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan 28 yang dicurigai di 12 negara yang menyebar misterius dan berlanjut.

WHO mengatakan mereka mengharapkan untuk mengidentifikasi lebih banyak kasus cacar monyet karena memperluas pengawasan di negara-negara di mana penyakit ini biasanya tidak ditemukan.

Hingga Sabtu lalu, 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet dilaporkan dari 12 negara anggota yang tidak endemik virus, kata badan PBB itu, seraya menambahkan akan memberikan panduan dan rekomendasi lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang untuk negara-negara tentang cara mengurangi penyebaran cacar monyet.

"Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi di antara orang-orang yang melakukan kontak fisik dekat dengan kasus-kasus yang menunjukkan gejala," kata badan tersebut.

Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit menular yang biasanya ringan dan endemik di beberapa bagian Afrika Barat dan Tengah. Meskipun termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan cacar, gejalanya lebih ringan.

Orang biasanya sembuh dalam dua hingga empat minggu tanpa perlu dirawat di rumah sakit, tetapi penyakit ini terkadang mematikan.

Ini menyebar melalui kontak dekat sehingga relatif mudah dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan kebersihan.

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa ia telah masuk ke populasi sebagai bentuk seksual, sebagai bentuk genital, dan menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," kata pejabat WHO David Heymann , spesialis penyakit menular.

Heymann mengatakan komite ahli internasional bertemu melalui konferensi video untuk melihat apa yang perlu dipelajari tentang wabah dan dikomunikasikan kepada publik, termasuk apakah ada penyebaran tanpa gejala, orang-orang yang paling berisiko, dan berbagai rute penularan. .

Dia mengatakan pertemuan itu diadakan "karena urgensi situasi". Komite bukanlah kelompok yang akan menyarankan untuk menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, bentuk kewaspadaan tertinggi WHO, yang berlaku untuk pandemi Covid-19.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT