JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo menegaskan masalah paling berat di dunia yakni urusan energi menyangkut BBM, gas dan listrik, kedua persoalan pangan.
Presiden mengutarakan harga bensin kenaikkannya sangat tinggi di negara-negara selain kita, misalnya, Singapura harga BBM sudah mencapai Rp32.000 per liter.
"Kemudian Jerman sudah di angka Rp31.000 per liter, Thailand mencapai Rp20.000 per liter, di kita ini harga Pertalite Rp7.650 per liter dan Pertamax Rp12.500 per liter. Jadi yang lain naiknya sudah jauh sekali," tegas Jokowi.
Presiden bertanya kenapa harga masih seperti ini karena kita tahan terus tapi dampaknya subsidi semakin membesar.
"Sampai kapan kita bisa menahan ini, dan ini perkejaan kita bersama," papar Jokowi.
Presiden juga mengemukakan kita juga masih menahan harga beras sekarang ini Rp10.700 per liter tapi di negara lain kenaikkannya mencapai 30 persen, ada yang 50 persen dan 60 persen.
Presiden beralasan menahan harga agar tidak naik untuk mencegah terjadinya inflasi.
Sebab beberapa negara mrngalami inflasi yang tinggi seperti, Amerika Serikat yang inflasi mencapai 8,3 persen, dan Turki mencapai 70 persen, dan kita tidak lebih dari 3,5 persen.
"Sebab itu bila kita mengikuti harga keekonomian baik BBM maupun harga pangan maka dipastikan inflasi juga akan mengikuti naik," tambah Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan betapa situasi sekarang ini adalah situasi yang tidak mudah, situasi yang sangat sulit dan itu dialami oleh semua negara.
Oleh sebab itu, lanjut Kepala Negara, kita semua harus memiliki kepekaan sense of crisis mengenai keadaan kita, semua negara kita tahu ketidakpastian global hampir setiap hari berubah terus.