ADVERTISEMENT

Membongkar Praktik Prostitusi Berkedok Kedai Kopi, Wanita Terapis: Orang Tua Tahunya Saya Kerja di Spa Keluarga

Selasa, 24 Mei 2022 07:18 WIB

Share
Panti pijat berkedok kedai kopi di kawasan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (foto: poskota/pandi ramedhan)
Panti pijat berkedok kedai kopi di kawasan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (foto: poskota/pandi ramedhan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Gaji mah nggak gede. Kita kan ngarepin tips dari pelanggan aja. Makanya, sebisa mungkin pelanggan kita puasin,” tuturnya.

W juga mengaku, selama ini keluarganya di kampung tidak mengetahui bahwa dirinya bekerja sebagai terapis sensual. Orang tuanya hanya mengetahui bahwa dirinya bekerja di Spa Keluarga.

“Keluarga gak tahu lah. Paling kakak saya aja yang tahu, karena dia juga jadi terapis. Keluarga tahunya, saya kerja di Spa Keluarga,” ungkapnya.

Dalam sehari, W biasanya melayani tamu 4 atau 5 orang. “Biasanya 1 hari sampai 4 atau 5 orang tamu,” katanya.

Tak terasa, pelayanan pijat sensual itu telah berlangsung 90 menit. P pun sudah terpuaskan oleh sentuhan dan belaian tangan lembut W. Belaian yang menghilangkan lelah dan melepas sahwat.

Menurut W, terapis di tempat tersebut dilarang melayani pijat plus plus alias hubungan badan.

“Di sini nggak boleh plus plus. Kalau mau, dibawa keluar,” katanya.

 

LIhat juga video “Undang Pasangan Gay Ragil & Fred, Deddy Corbuzier Habis Dihujat Netizen.” (youtube/poskota tv)

Bagi pelanggan yang ingin menikmati tubuhnya, bisa dilakukan di luar panti pijat. Tarifnya Rp2 juta untuk sekali kencan, sudah termasuk sewa kamar.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT