"SORRY bro, saya duluan. Ada proyek masa depan, kata Yudi meninggalkan sohibnya yang masih maksi di warteg ujung gang langganannya.
“Mau kemana sih mas, ojo kesusu, tanya Ayu Bahari, ibu pemilik warteg. Tuh minumnya aja belum habis.
“Aku nggak kesusu kok bu, cuma mau ke jalan raya, canda Yudi yang disambut senyum pelanggan warteg lainnya.
Tak berapa lama Yudi tergesa gesa kembali masuk warteg, rupanya HP nya ketinggalan. Kedua sohibnya saling pandang.
“Tuh benar kata ibu,ojo kesusu.Jangan tergesa gesa. Sesuatu yang dikerjakan terburu buru hasilnya tidak akan bermutu, kata Heri.
Ah..sok tau lo, kata Yudi.
“Betul mas Yudi, sebaiknya alon alon waton kelakon, kata Ayu.
Bukannya sekarang harus gercep. Siapa cepat, dapat, kata Yudi berlalu.
Mas bro yang sejak tadi cuma diam, lantas bertanya. Kalau segala sesuatu dengan alon alon waton kelakon,bisa ketinggalan dong bu?
“Yah nggak gitu juga," kata Ayu.
Heri pun menimpali maksud dari pepatah Jawa ini. Alon alon waton kelakon, bukan berarti pelan pelan saja asalkan terlaksana.Tetapi sesuatu pekerjaan yang direncanakan secara matang,dikerjakan penuh kehati hatian, ketelitian, dan kesabaran agar hasilnya sangat maksimal dan tidak mengecewakan.