"Kondisi fiskal yang kuat dan prudent dimana defisit fiskal dijaga untuk turun dan pada tahun 2023 kembali ke level normal yakni 3% terhadap GDP (produk domestik bruto) menjadi pertimbangan besar rating agency S&P yang belum lama ini upgrade outlook rating Indonesia menjadi stable (stabil) dari sebelumnya negatif.
"Mempertimbangkan faktor fundamental ekonomi Indonesia yang kuat serta potensi kenaikan suku bunga acuan BI untuk meredam pelemahan rupiah dan mendorong stabilitas inflasi, maka nilai tukar rupiah diperkirakn cenderung akan stabil sesuai dengan fundamentalnya," Josua menambahkan. (johara)