Mampir ke Kamar Bini Orang Sopir Truk Dihajar Penduduk 

Jumat 20 Mei 2022, 06:17 WIB

BIAR badan apek bau keringat dan olie, sopir truk macam Rustam, 22, masih laku keras juga. Dia punya cem-ceman di sebuah desa di Kotawaringin (Kalteng).

Tapi sial, ketika sedang menggauli bini orang ketahuan warga. Diapun dihajar ramai-ramai, termasuk suami Ny. Maryah, 21. Akhirnya ya wasalamlah!

Ada yang bilang –terutama di Jawa– sopir itu kepanjangan kata: setiap ngaso mampir. Mampir bukan sekedar istirahat untuk makan di warung, tapi juga “makan” si penjaga atau pelayan warung.

Walhasil, tadinya ngaso untuk menghilangkan rasa penat, eh....malah divorsir menguras keringat di “tanjakan” yang mengasyikkan, tanpa perlu oper persneling ke gigi satu.

Rustam warga Kumai, Kotawaringin Barat (Kalteng), pekerjaan sehari-hari jadi sopir truk. Bawa barang dari Kotawaringin Lama sampai Pangkalan Buang. Nanti dari Pangkalan Buang bawa barang lagi diantar ke Kotawaringin Lama.

Bila istirahat makan, dia suka mampir di warung desa Sekonyer. Di sini dia punya cem-ceman Ny. Maryah, yang sebetulnya punya suami juga. Tapi entah kenapa, di hatinya masih ada ruang untuk menerima cinta Rustam yang orangnya memang ku-RUS dan hi-TAM.

Tapi Rustam sadar betul bahwa dia sekedar nebeng atau mbonceng belaka. Maka dia baru berani mampir ke rumah Maryah dalam rangka “sporing balansing” manakala situasi benar-benar aman, dalam arti suami Maryah tak di rumah.

Dia biasanya mencuri waktu hanya sekitar satu jam saja, tapi sudah lebih dari cukup untuk ngetap olie. Habis servis tak lupa dia meninggalkan sejumlah uang untuk si doi.

Belum lama ini kembali Rustam mampir ke Sekonyer. Waktu sudah menunjuk pukul 23:00. Kata Maryah suami pergi ke luar daerah, sehingga bisa main-main agak lama. Main-main apaan? Tahu sendirilah, masak malam-malam main gundu!

Yang tak disadari Maryah dan Rustam, ada seorang warga yang melihat kehadiran sopir truk tengah malam itu. Dia lalu lapor ke Pak RT bahwa ada gerakan mencurigakan di rumah Maryah.

Maksudnya, tuan rumah memasukkan lelaki di kala suami tak ada di rumah. Ini pasti praktek perzinaan, yang harus diberantas juga oleh Pak RT.

Bersama sejumlah warga Pak RT langsung memimpin penggerebegan itu. Ternyata benar, sebab si tamu ketika dicari malah ngumpet di toilet. Langsung saja pintu didobrak dan Rustam diseret keluar.

Rupanya warga emosinya sudah mentok gardan. Meski Pak RT sudah melarang jangan main hakim sendiri, Rustam tetap saja dihajar termasuk oleh suami Maryah yang ternyata pulang lebih cepat.

Badan capek lalu dihajar orang se-RT, Rustam pun sampai pingsan. Tapi ketika dibawa ke Rumah Sakit ternyata malah wasalam. Polisi Waringin Barat segera bertindak memeriksa para pelakunya.

Biasa para terperiksa saling tuduh, “Kamu kan yang mukul duluan?” Maklum, mereka tak mau jadi tersangka. Kalau bisa cukup jadi saksi saja.

Biar saksi, kalau salah ngomong bisa jadi tersangka lho. Kecuali saksi nikah. (GTS)
 

Berita Terkait
News Update