“Ooooo maaf, harap dipersori. Salah denger,” ujar Bagong sambil mendekati pedagang buah. Dia pun ambil melon.
Tapi Bagong langsung bicara lagi, soal omongan kelon, ingat saat Petruk Dadi Ratu, saat Petruk Menjadi Raja. Orang kawulo tiba-tiba jadi raja, tingkah polahnya tidak karuan. omong sembarang. Termasuk seenaknya omong kelon mas, kelon mas.
"Ingat nggak Truk, waktu kamu lakon Petruk Dadi Ratu, gimana kamu ngomong slengekan seenaknya. Jadi raja tidak menunjukkan sikap rajanya, malah bikin rusak tatanan. Untung segera ketahuan, penyamaranmu distrap Ndoro Prabu Kresno dan Romo Semar. Kalau tidak, walah rusak negara," kata Bagong.
Petruk seketika lesu, teringat lelakon kala itu. Entah gimana kok dirinya tiba-iba bisa menjadi Raja, terus seenaknya, sampai-sampai orang menyebut kere munggah bale, kere naik tahta.
"Sudahlah, Gong, aku malu, yang berlalu ya sudah. Sekarang, itu lho kakakmu ngomong serius, soal Elon Musk, mungkin kamu punya pandangan," ujar Petruk.
Lantas, Gareng memberi tahu Bagong, soal orang-orang yang nyinyir membahas Bahasa Inggris Pak Jokowi saat bertemu Elon Musk. Bagong langsung nyaut. Dia pun mempertanyakan, kenapa ngobrol saja dipertontonkan, cuma ingin menunjukkan bisa Bahasa Inggris.
Baginya, lebih baik pakai penerjemah, dan Pak Jokowi pakai Bahasa Indonesia saja biar bisa mengekspresikan semua uneg-uneg dan pemikirannya.
”Lha, kalau Bahasa Inggris terbata-bata, gimana bisa sampai pada maksud yang dinginkan,” ujarnya.
Mereka bertiga pun terus adu omongan soal pertemuan Pak Jokowi dengan Elon Musk. Namun, belum sempat mencapai kata sepakat, tukang buah bicara lagi.
“Melon mas, melon.” Ternyata dia sudah mendorong gerobaknya lagi, dan nagih uang. Dia bilang Rp30 ribu. Petruk kaget. “Mahal amat, emang berapa sisir?”
Setelah dibayar, menawarkan buah lagi. “Melon, melon mas, Kelon mas, ehhhh salah,” ujarnya sambil tertawa menoleh ke arah Puna kawan bertiga. “Eh, Maksudnya Pak Jokowi ketemu Elon Musk,” tambahnya. (winotoAnung)