ADVERTISEMENT

Ada Lho LGBT yang Diperebutkan Kaum Hawa

Rabu, 18 Mei 2022 06:00 WIB

Share
Deddy Corbuzier podcast dengan pasangan gay (Foto: tangkapan layar Instagram/mastercorbuzier)
Deddy Corbuzier podcast dengan pasangan gay (Foto: tangkapan layar Instagram/mastercorbuzier)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh:Cahyono,WartawanPoskota

LESBIAN, gay, biseksual, dan transgender atau disingkat LGBT kembali ramai diperbincangkan seantero negeri setelah pesohor Deddy Corbuzier mengundang pasangan gay, Ragil Mahardika-Frederik Vollert dalam podcast yang dipandunya. Tokoh agama, elite politik, penggiat media sosial hingga anggota dewan di Senayan turut bersuara terkait podcast yang digarap mantan mentalis tersebut karena dinilai memberi ruang terhadap LGBT.

Pro dan kontra terhadap Deddy Corbuzier muncul di sana. Hal tersebut membuat gaduh seantero negeri. Tak hanya Deddy Corbuzier, nama Gus Miftah yang membimbingnya menjadi mualaf pun turut terseret dalam kasus tersebut. Gus Miftah dinilai gagal memberikan pemahaman agama Islam terkait LGBT terhadap Deddy Corbuzier.

Karena namanya terseret, Gus Miftah pun hadir dalam Podcast Deddy Corbuzier untuk memberi pemahaman terkait kaum sodom menurut pandangan Islam.

Dalam podcast itu, Deddy Corbuzier mempertanyakan salahnya di mana dengan mengundang kaum LGBT. Bermacam ayat yang dikutip dari Al-Quran hingga dalil-dalil pun dibacakan oleh Gus Miftah untuk menunjukkan kesalahan Deddy.

Sebetulnya, tanpa mengutip ayat dan dalil pun, harusnya orang sekelas Deddy Corbuzier tahu bila memberi ruang terhadap sesuatu yang dianggap ilegal itu adalah salah. Deddy Corbuzier berdalih bila mengundang pelaku LGBT pada podcast nya bukan hal yang buruk karena kaum sodom itu ada di sekitar kita. Lalu apa salahnya mengundang LGBT?

Rasanya, untuk menyanggah perkataan mantan suami Kalina Ocktaranny itu tak perlu akademisi ataupun ahli agama. Masyarakat awam pun bisa mematahkan sanggahan Deddy Corbuzier.

Jadi begini, rasa-rasanya segala sesuatu yang diilegalkan, diharamkan, atau dilarang di Indonesia ada di sekeliling kita. Seperti Narkoba Miras, pelacuran, pelecehan seksual, pembunuhan, pencurian sampai LGBT itu ada dan nyata.

Tapi bukan berarti bebas memberi ruang terhadap pelakunya. Apalagi menyiarkan dan memberi tema 'tutorial' pada podcast yang ditonton jutaan orang. Apa boleh kita menyiarkan tutorial menjadi pelacur, tutorial membuat narkoba, tutorial membunuh dan semacamnya. Boleh?

Sebagai pesohor yang podcastnya ditonton jutaan orang sebaiknya bijak menyiarkan sesuatu. Negara ini sudah gaduh dengan kelakuan elite politik yang saling serang menuju Pilpres 2024. Cukup lah, jangan bikin tambah gaduh.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT