JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemurtadan massal warga di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut) ternyata bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya kejadian yang sama pernah terjadi di Dusun Burujul, Desa Limusgede, Kabupaten Pangandaran beberapa tahun lalu.
Mengutip verita jakarta.poskota.co.id, Saat itu menurut Ketua MUI Pangandaran, H Otong Aminudin terdapat ada 25 orang yang keluar dari Islam alias murtad. "Pelaku
pelaku yang memurtadkan mereka adalah Muhammad Kace yang saat ini telah ditahan akibat kasus penistaan agama," .
Otong Aminudin mengakui, dirinya memang mengenal sosok Kece. Meski begitu, hubungan dia dan pria yang juga seorang Youtuber ini diakuinya tak pernah akur. "Saya sendiri sering bergesekan dengan orang itu, karena dia sering bikin kontroversi di sini," katanya.
Dan lebih jauh dia memastikan, Kece telah memurtadkan 25 orang di desanya. Otong juga sempat menyinggung plesetan nama Kace yang berarti kafir celaka. Istilah tersebut diberikan warga setempat lantaran ulahnya tersebut. "Sudah ada sekitar 25 orang (yang dimurtadkan)," kata Otong.
Namun Otong menyebutkan, meskipun dianggap nyeleneh, tapi M. Kace berotak encer. Namun setelah kembali ke desanya setelah sempat pergi, M. Kace membuat kontroversi soal agama dengan pemikirannya yag aneh tersebut.
Tak hanya itu, M. Kace juga berganti agama dan menjadi misionaris di desanya. Pada 2003, M.Kace diinterogasi masyarakat dan tokoh agama atas dugaan yang tidak-tidak. "Saat itu diminta hengkang dari Desa Limusgede, setengah diusir," katanya.
Seperti diketahui, M.Kace alias M.Kece ditangkap dan ditahan polisi terkait kasus penistaan agama pada tahun 2021 lalu.
Video ceramahnya menjadi kontroversi usai diunggah ke kanal youtubenya. Salah satu yang mencuat ialah terkait kitab kuning dan Nabi Muhammad SAW yang diunggah dengan judul 'Kitab Kuning Membingungkan'.
"Kitab kuning ini hanya usaha manusia, ya barangkali benar, tapi apaka menyimpang dari Quran, ya. Kenapa? Karena Quran tidak memerintahkan harus membaca hadis dan fiqih. Alquran lebih memberikan isyarat orang harus membaca Taurat dan Injil," kata Kace dalam video tersebut.
Atas videonya itu, dia pun dilaporkan ke polisi. Banyak pihak yang mengkritik unggahannya itu dan mendesak kepolisian menangkapnya.
Dan akhirnya Kace pun ditangkap di Bali tahun 2021 lalu. Melihat kehebohan tersebut, Bupati Langkat Syah Afandin angkat bicara. Dia menyebut kasus tersebut terlalu tendensius. Lantaran tidak sebanyak yang diberitakan hanya 1 orang warga saja.