ADVERTISEMENT

Sastrawan Akhmad Sekhu Garap Puisi Berjudul 'Memo Kemanusiaan': Sri Sultan Hamengku Buwono X Apresiasi Karya Saya

Minggu, 15 Mei 2022 22:37 WIB

Share
Akhmad Sekhu. (ist)
Akhmad Sekhu. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Lewat puisi, ia bisa bertemu dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Bahkan, buku puisi keduanya yang berjudul 'Cakrawala Menjelang' mendapat kata sambutan khusus dari orang nomor satu di Jogja tersebut.

"Karena puisi, saya bisa bertemu dengan orang nomer satu di Jogja, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang secara khusus mengundang saya untuk bicara empat mata. Sebuah kehormatan bagi saya mendapat sambutan khusus dari beliau," tegasnya.

"Jika kita baca puisinya, terasakan betapa sarat akan teks ilahi dan tekstur alami. Mungkin berakar dari desa kelahirannya di Jatibogor, Suradadi, Tegal-yang dipenuhi oleh budaya pesisiran yang islami. Sebagai penyair, Akhmad Sekhu adalah seorang otodidak, jika dilihat dari latar pendidikannya," demikian kutipan kata sambutan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam buku berjudul 'Cakrawala Menjelang' milik Sekhu.

Tidak hanya Sri Sultan Hamengku Buwono X, buku puisi pertama Sekhu yang berjudul 'Penyeberangan ke Masa Depan' juga diberi kata pengantar oleh Piek Adijanto Soeprijadi, seorang Guru SMA Negeri 1 Tegal yang juga termasuk tokoh sastrawan Angkatan 66.

Hari Puisi Nasional Diperingati Setiap 28 April, Ini Sejarahnya
Sekhu menyampaikan ia sedang mempersiapkan buku puisi ketiganya yang berjudul Memo Kemanusiaan yang mendapat sambutan dari berbagai kalangan.

Sambutan itu datang dari wartawan dan budayawan Bens Leo (alm), artis Cinta Laura Kiehl, dan artis senior Titiek Puspa.

"Perihal Memo Kemanusiaan karya Bro Akhmad Sekhu. Salah satu karakter kuat buku karya jurnalis, apa saja bentuknya. Biografi orang lain, biografi personal, esai, atau kumpulan puisi, atau novel sekalipun, selalu terlihat ada jejak jurnalisme. Juga karya Bro Akhmad Sekhu, jurnalis yang aktif menulis buku," tulis Bens Leo (alm).

"Setelah membaca puisi dalam buku Memo Kemanusiaan karya Akhmad Sekhu ini, aku jadi mengerti lebih dalam mengenai dunia seni yang tidak hanya melulu hingar bingar musik, lagu dan tari tarian yang indah, akan tetapi ada juga puisi yang isinya sangat bermakna dan langsung menusuk dada. Sungguh indah puisi-puisi di buku ini, juga penuh arti dan sangat mendidik," tulis Cinta Laura Kiehl.

"Saya mengapresiasi dan menyambut baik, penerbitan buku Memo Kemanusiaan karya Akhmad Sekhu ini. Banyak sekali tema di dalamnya, mulai tema Pandemi Covid-19 mengenai tenaga kesehatan sang pejuang kemanusiaan, hikmah dari pandemi, kita harus selalu cuci tangan, berjemur, hingga kita harus vaksin, sampai puisi menyinggung korupsi di tengah bansos pandemi yang sangat memilukan, kok tega sekali korupsi di tengah penderitaan masyarakat," pungkas Titiek Puspa.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
1 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT