ADVERTISEMENT

Golkar, PAN dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu, Pengamat: Kekuatan? Tergantung Siapa Capresnya

Minggu, 15 Mei 2022 14:45 WIB

Share
Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat bertemu Ketum PAN, Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Manoarfa. (foto: ist)
Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat bertemu Ketum PAN, Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Manoarfa. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), dan Ketum PPP Suharso Monoarfa sepakat membentuk koalisi gagasan menjelang Pemilu 2024.

Golkar belakangan menyebut koalisi tersebut dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu.

Menyikapi hal tersebut, pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai, koalisi tersebut cukup kuat pada Pemilu 2024.

Namun, untuk urusan elektabilitas Capres di Pilpres 2024, belum bisa dipastikan apakah elektabilitasnya akan tinggi. 

Menurutnya, elektabilitas Capres tergantung dari siapa calon ditawarkan.

"Soal kekuatannya cukup kuat. Namun kan tergantung siapa yang di capres dan dicawapreskan, seberapa tinggi elektabilitas capres dan cawapresnya," kata Ujang saat dihubungi Poskota.co.id, Minggu, 15 Mei 2022.

Menurutnya, langkah strategis yang diambil ketiga partai tersebut menjadi tanda apabila ketiganya tengah mempersiapkan poros altrnatif menjelang pilpres 2024 mendatang.

"Mungkin ketum ketiga partai tersebut ingin membuat poros baru yang bisa jadi alternatif di Pilpres. Gabungan partai nasionalis dan Islam yang bisa saja menarik bagi pemilih Indonesia," ujar Ujang. 

Namun dirinya memprediksi, koalisi tersebut tidak akan berlangsung lama.

"Saya melihatnya tak akan permanen. Masih tentatif. Besok atau minggu depan mereka juga akan bertemu dengan ketum partai yang lain,"sambungnya. (cr04)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT