ADVERTISEMENT

Penuhi Kebutuhan Pangan, DKI Gandeng DPRD Kenalkan Teknologi Penggunaan Pupuk Organik Bagi Petani

Jumat, 13 Mei 2022 10:16 WIB

Share
Pemprov DKI bersama DPRD memastikan kebutuhan pangan tercukupi, dilakukan dengan kolaborasi dari hulu. (foto:poskota/aldi)
Pemprov DKI bersama DPRD memastikan kebutuhan pangan tercukupi, dilakukan dengan kolaborasi dari hulu. (foto:poskota/aldi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama PT Food Station Tjipinang Jaya melakukan panen padi di areal persawahan Desa Kutajaya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/5/2022) sore. 

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pangan di Jakarta, pihaknya terus melakukan kolaborasi di hulu, termasuk di Karawang. 

"Di sini kami menjalin kerja sama kontrak farming dengan Koperasi Produsen Hurip Tani Mandiri dengan luas garapan sawah mencapai 500 hektare," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5/2022).


 

Pamrihadi menjelaskan, ke depan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya akan terus lebih banyak membantu petani. Termasuk, mengenalkan teknologi budi daya pertanian tanpa menggunakan pupuk berbahan kimia. 

"Kami akan mengoptimalkan penggunaan pupuk extragen dan komsah. Saya berharap dari penggunaan pupuk ini produktivitas pertanian akan meningkat dari lima ton per haktare menjadi tujuh sampai delapan ton per hektare," terangnya. 

Pamrihadi berharap, melalui penggunaan pupuk organik ini diharapkan kesuburan tanah akan lebih terjaga dan hasil panen bisa meningkat. 

"Saat ini petani di sini masih menggunakan pupuk berbahan kimia. Sehingga, kita lihat juga tanahnya juga sudah banyak mengering," tutur Pamrihadi. 

Ia pun menambahkan, melalui kerja sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya, kelompok tani (poktan) akan mendapatkan kepastian pemasaran hasil panen. 

"Poktan bisa memberikan garansi kepada para petani bahwa hasil panen pasti sudah ada yang membeli, ada off taker. Mereka juga bisa terhindar dari tengkulak yang mengandalkan sistem ijon sehingga petani tidak sejahtera," bebernya. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT