ADVERTISEMENT

Evaluasi Sengkarut Mudik 2022, Menhub Minta Maaf

Jumat, 13 Mei 2022 06:04 WIB

Share
Ilustrasi kemacetan. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)
Ilustrasi kemacetan. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Sumiyati, Wartawan Poskota

PUNCAK arus mudik Lebaran Idulfitri 1443 H telah usai dilaksanakan, data terakhir puncak arus mudik terjadi pada Minggu, 8 Mei 2022, sejumlah pintu kedatangan baik dari Stasiun Gambir, Stasiun Senen, Bandara Soekarno Hatta hingga Tol Jakarta-Cikampek mencatat jutaan  penumpang atau pemudik telah kembali ke Jakarta dan wilayah sekitarnya.

Dua tahun lamanya masyarakat yang merantau ke Jakarta dan beberapa wilayah di Indonesia tidak diizinkan mudik Lebaran lantaran wabah pandemi Covid-19 yang saat itu masih tinggi sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan lonjakan penyakit virus corona.

Longgarnya peraturan pemerintah terkait mudik tahun ini membuat masyarakat yang rindu kampung halaman berbondong-bondong melakukan perjalanan mudik hingga ribuan kendaraan tertahan selama belasan jam di dalam Tol Cipali, berbagai masalah pun timbul tak hanya soal kemacetan lalu lintas, tapi sarana lain dianggap kurang maksimal sekalipun sistem one way diberlakukan baik arus mudik maupun arus balik.

Para pemudik mengeluhkan ketidaksiapan SDM petugas di lapangan seperti antrean panjang di rest area, di pintu masuk tol, termasuk pengaturan Tol Layang Japek (Jakarta-Cikampek) atau yang lebih dikenal dengan nama Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (Jalan Layang MBZ) yang dinilai kurang optimal, sebab baik arus mudik maupun arus balik Tol Japek sisi sebelah saat pemberlakuan one way dibiarkan kosong melompong lantaran tak ada pintu masuk yang terintergrasi untuk one way di dua jalur tersebut sehingga hanya bisa digunakan satu jalur, harusnya infrastruktur tersebut telah direncanakan dengan baik, sehingga pemanfaatan bisa maksimal.

Jadi, kesimpulannya dua jalur arus Tol Japek secara berlawanan hanya diberlakukan satu sisi saja.

Banyaknya keluhan atau komplain dari masyarakat terkait permasalahan arus mudik, membuat jajaran Kementrian Perhubungan melakukan evaluasi.

Usai pelaksanaan mudik Lebaran 2022, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun meminta maaf.

Menhub meminta maaf bila penyelenggaraan mudik hingga arus balik Lebaran 2022 belum bisa memenuhi harapan masyarakat lantaran jumlah pemudik yang melonjak sehingga mobilitas begitu tinggi.

"Oleh karenanya kami sampaikan permohonan maaf belum bisa memenuhi harapan semua pihak. Kami akan lakukan evaluasi lagi agar kegiatan mudik dan juga kegiatan di mana akan ada pergerakan yang masif di masa yang akan datang, dapat diantisipasi dengan lebih baik," kata Menhub Budi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT