ADVERTISEMENT

Berkelahi Melawan 'Pencuri', Tewas Kejedot Batang Kelapa

Jumat, 13 Mei 2022 06:30 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Berkelahi Melawan 'Pencuri' Tewas Kejedot Batang Kelapa. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Berkelahi Melawan 'Pencuri' Tewas Kejedot Batang Kelapa. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KASPIYO (45) warga Kokap Kulon Progo (DIY), ditangkap polisi karena jadi “pencuri” barang bergerak-gerak milik Ny. Katilah (38) tetangga sendiri. Yang dicuri senang-senang saja, tapi suaminya yang ngamuk. Sialnya, ketika Tukimin (38) berkelahi lawan si “pencuri” dia malah tewas kejedot batang kelapa.

Nggak di kota nggak di desa, lelaki subita (suka bini tetangga) selalu ada. Jika yang disukai tak merespons, masih amanlah. Tapi jika memberi karpet merah, ini yang bahaya. Skandal antar tetangga itu akan berlangsung di sela-sela kelengahan suami. Lama-lama akan ketahuan juga, dan dampaknya macam-macam. Bisa jadi urusan polisi, apa lagi bila sampai ada korban jiwa.

Nah, Kaspiyo warga Hargoraja Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo ini rupanya tak pernah berpikir panjang ketika jatuh hati pada Ny. Katilah, isrti tetangga sendiri, Tukimin. Ketika dia terpikat pada kemolekan tubuh Ny. Katilah, ngotot harus bisa eksekusi, padahal jelas-jelas itu semua masih domain Tukimin sebagai suaminya.

Kenapa Kaspiyo begitu ngotot memacari bini tetangga sendiri, bukankah itu sama saja BAB di halaman rumah sendiri? Masalahnya, Katilah sendiri memberikan lampu ijo dan karpet merah, sehingga Kaspiyo menjadi semakin berani. Logikanya, ketika pihak wanita juga menanggapi, tak mungkin mengadu pada suami. Karenanya perselingkuhan itu akan berlangsung dengan sempurna.

Jika suami tak di rumah, Kaspiyo suka menyelinap ke kamar Katilah, menuntaskan nafsu birahinya. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, melihat Tukimin pergi sejak habis magrib, buru-buru Kaspiyo mengendap-endap ke rumah WIL-nya. Melalui ventilasi udara, dia melempar kertas gulungan, isinya ajakan kencan malam ini, karena situasi aman terkendali.

Entah kenapa, di zaman canggih ini keduanya tak menggunakan HP untuk memperlancar aksi mesumnya. Atau justru sebaliknya, Katilah-Kaspiyo menghindari alat komunikasi canggih itu, karena jejak digitalnya ketika berburu genital mudah dilacak oleh yang ahli semacam Roy Suryo. Makanya mending pakai cara primitif sajalah, yang penting aman.

Melihat jatuhnya gulungan kertas kecil ini, Katilah segera tahu maksudnya. Dia membukakan pintu belakang, menyambut kedatangan sang arjuna “mencuri” cinta. Saking ngebetnya Kaspiyo, baru di depan pintu dia tak sabaran sudah mendekap Katilah dan bercumbu diteritisan rumah. Clepat clepot seperti pegawai Kantor Pos  “tempo dulu” nyetempel surat.

Adegan mesum sambil berdiri itu ternyata dipergoki Tukimin yang pulang lewat pintu belakang. Senter batu tiga langsung diarahkan pada mereka yang sedang mesum. Tahu pelakunya Kaspiyo tetangga sendiri, langsung saja dia menyerangnya. Pukulan tangan kosong mendarat di kepala Kaspiyo, pletakkk........

Meski jelas-jelas dia sebagai “pencuri” aset tetangga, mana mau ditempeleng gratisan. Dia pun membalas memukul, disusul dengan tendangan dua belas pas ke arah perut Tukimin. Pukulan ala Sasrabirawa si Mahesa Jenar begitu kuat, ditambah tendangan maut. Akibatnya tubuh suami Katilah ini terjengkang dan kepala membentur batang kelapa dengan kerasnya.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT