Tak Ada Satupun Pejabat AS Sambut Kedatangan Presiden Jokowi Saat Tiba di Pangkalan Militer Washington DC, Joe Biden Ngambek?

Kamis 12 Mei 2022, 19:04 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa (10/5/2022) pukul 21.40 waktu setempat.. (ist)

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa (10/5/2022) pukul 21.40 waktu setempat.. (ist)

“Adapun rangkaian pertemuan yang saya hadiri antara lain: pertemuan dengan anggota Kongres, pertemuan dengan para CEO besar dari AS dan juga pertemuan dengan Wapres Kamala Harris dan tim perubahan iklim AS serta pertemuan tingkat tinggi pemimpin ASEAN dan Presiden Biden,” beber Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menuturkan, Indonesia saat ini memegang koordinator kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024. Indonesia berharap KTT Khusus ini akan menghasilkan kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.

Sebelumnya seperti diberitakan jakarta.poskota.co.id, pemerintah Amerika Serikat 'ngambek' lantaran sikap Presiden Jokowi yang mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk hadir dalam KTT G20 mendatang. 

Dalam sebuah wawancara Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan Presiden Joe Biden secara terang-terangan menyatakan keberpihakannya kepada Ukraina ditengah invansi yang dilakukan Rusia terhadap negara tersebut. "AS sangat menyambut baik kehadiran Ukraina," imbuh Jen Psaki.

Dikatakannya, Washington menyebut sikap mereka akan berubah dengan Moskow setelah serangan negara itu ke Ukraina. "Kami telah menyampaikan pandangan kami bahwa kami tidak berpikir mereka (Rusia) harus menjadi bagian dari itu (G20) secara publik dan pribadi," katanya dikutip Straits Times.

Sementara itu, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter mengatakan negaranya tidak yakin hubungan bisnis dengan Rusia akan kembali berjalan baik di dunia internasional. Setelah Rusia menginvansi Ukraina.

Terkait kehadiran Presiden AS, Joe Biden ke KTT G20 di Bali, Jalina pun enggan berkomentar.       

Sebelumnya, Jokowi telah menyampaikan telah mengundang Ukraina dan Rusia dalam KTT G20 Bali. Dalam presidensi Indonesia, Jokowi menegaskan RI akan menggunakan G20 sebagai katalisator pemulihan ekonomi dunia yang juga terdampak oleh perang kedua negara.

"Saya mengundang Presiden Zelensky dalam KTT G20," terang presiden yang juga Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melalui laman Youtube Sekretariat Presiden.

"Presiden Putin menyatakan terima kasih atas undangan G20 dan beliau menyatakan akan hadir," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia berniat untuk menyatukan G20. Diketahui, ada beberapa negara Barat seperti AS dan Inggris yang memutuskan untuk abstain dalam agenda G20 karena hadirnya Rusia. Padahal Rusia sudah merupakan anggota forum itu bahkan sebelum serangannya ke Ukraina.

"Saya menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci pemulihan ekonomi dunia," tutupnya.

Berita Terkait
News Update