ADVERTISEMENT

Menohok, Ketua MUI Cholil Nafis Kritisi Podcast Deddy Corbuzier Siarkan Pasangan LGBT: Meski Bawaan Lahir, Bukan Itu Kodratnya!

Senin, 9 Mei 2022 21:49 WIB

Share
Ketua MUI Cholil Nafis mengkritisi Podcast Deddy Corbuzier lantaran menyiarkan pasangan LGBT. (foto: diolah dari google/ist)
Ketua MUI Cholil Nafis mengkritisi Podcast Deddy Corbuzier lantaran menyiarkan pasangan LGBT. (foto: diolah dari google/ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Video podcast Deddy Corbuzier yang menghadirkan konten pasangan LGBT, Ragil Mahardika dan Frederik Vollert Ragil menuai kecaman. Konten tersebut dinilai berpotensi membuat LGBT dan pernikahan sesama jenis meningkat di Indonesia.

Padahal, hal itu bertentangan dengan agama dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Oleh karena itu, obrolan Deddy dan Ragil seputar gay itupun menuai sorotan tajam dari berbagai pihak, tak terkecuali dari KH Cholil Nafis.

Lewat kicauannya di Twitter, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah sekaligus Dosen UIN Syarif Hidayatullah dan Universitas Indonesia, KH. Cholil Nafis menyayangkan sikap Deddy Corbuzier yang menyiarkan pasangan LGBT.

"Yang jelas pasangan itu sudah masuk podcastnya, saya berharap yang punya podcast itu paham kalau Islam melarang dan mengutuk LGBT. LGBT itu harus diamputasi bukan ditoleransi," tulis Cholil dalam akun Twitter pribadinya @cholilnafis dikutip, Senin 9 Mei 2022.

Maka dari itu, ia menganggap LGBT itu suatu ketidakhormatan yang harus diobati bukan diberi ruang toleransi. Psalnya prilaku tersebut bertentangan dengan agama.

"Saya masih menganggap LGBT itu ketidakhormatan yang harus diobati bukan dibiarkan dengan dalih toleransi. Meskipun itu bawaan lahir bukan itu kodratnya. Manusia itu yang normal adalah laki berpasangan dengan perempuan begitu juga sebaliknya," cuit Cholil.

"Jangan kita ikut menyiarkan pasangan LGBT itu," serunya.

Tak hanya itu, komentar Cholil di Twitter itu pun mendapat berbagai komentar dari masyarakat lainnya. Terlihat, mayoritas masyarakat setuju apa yang diditulis KH. Cholil Nafis.

Berikut salah satu contoh komentar dari masyarakat yang dikutip dari kolom komentar Twitter @cholilnafis.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT