ADVERTISEMENT

Perkembangan Medsos Menjadi Tantangan dan Ancaman Budaya Baduy, Utamanya Generasi Muda, Sementara Orang Tua Tidak Paham

Minggu, 8 Mei 2022 22:07 WIB

Share
Saat warga Suku Baduy turun gunung mengadakan  Seba Baduy di Rangkasbitung, Lebak (Foto: yusuf) 
Saat warga Suku Baduy turun gunung mengadakan  Seba Baduy di Rangkasbitung, Lebak (Foto: yusuf) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya perkembangan media sosial (medsos) via Smartphone ternyata sudah menjadi tantangan bahkan ancaman terhadap kelestarian budaya Baduy.

Hal itu dikatakan oleh Pemerhati Budaya Baduy, Uday Suhada. Katanya, saat ini smartphone sudah menjajah dan bahkan kini banyak warga Baduy yang sudah menggunakan smartphone dalam aktivitasnya sehari-hari.

"Makin maraknya Iptek terutama di dunia digital ini sudah menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Adat Baduy. Karena generasi muda di Baduy saat ini terancam terkena dampak dari medsosl," kata Uday saat ditemui, Minggu (8/5/2022).

Uday menerangkan, berdasarkan data yang dirinya dapatkan dari Dinas Kominfo Lebak bahwasannya ada 9 ribu nomor ponsel yang mentasnamakan warga Desa Kanekes, Baduy. Dari 9 ribu nomor itu, 6 ribu nokor di antatanya nomor aktif. 

Menurutnya, warga Baduy menggunakan smartphone 60 persennya untuk bermedsos, dan 39 persen untuk digunakan hal yang positif seperti berjualan online dan komunikasi.

"Selebihnya untuk menyesuaikan diri dengan apa namanya perkembangan," mata Uday.

Menurut Uday, perkembangan Iptek khsusunya medsos menjadi tantangan terhadap kelestarian budaya Baduy, karena lemahnya kontrol orang tua terhadap anak di Baduy dalam menggunakan media sosial.

"Kita tahu kalau di luar (Luar baduy,-red) mungkin  kita bisa kita ingatkan, mana waktunya belajar dan jangan dulu main HP. Sementara di Baduy, orang tuanya tidak paham, anak-anaknya dia tidak ada yang mengontrol," kata

Uday mengatakan, konten apa yang dia lihat, yang dia baca. Ini justru ada potensi yang besar untuk merubah cara berpikir anak-anak muda, khawatir kalau ini tidak diantisipasi ke depan itu akan kehilangan generasi penerusnya," terang Uday.

Uday mengaku saat ini perihal tersebut tengah menjadi pembahasan di internal lembaga adat Baduy.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT