“Bro, lo udah balik mudik? ,” tanya Yudi ketika melihat Heri sudah nongkrong maksi di warteg langganannya.
“Sudah mas,” jawab Heri
“Bawa saudara untuk mencari peruntungan di Jakarta,” tanya Yudi lagi.
“Iya rencana begitu, tetapi nanti nyusul pekan depan. Kalau sekarang takut terkena operasi yustisi,” jawab Heri.
“Mana ada sekarang operasi yustisi kepada pendatang baru pasca mudik lebaran. Sejak Pak Anies menjadi gubernur tak ada lagi itu operasi yustisi. Jakarta terbuka untuk siapa saja,” kata Yudi.
Yah, sejak lebaran tahun 2018, Gubernur Anies tidak pernah melarang pendatang baru masuk Jakarta pasca mudik lebaran. Anies beralasan, Jakarta milik Indonesia, milik semua.
Siapa saja bisa masuk Jakarta, apakah untuk berlibur atau mencari pekerjaan, mengingat setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk mencari pekerjaan di mana saja, termasuk di Jakarta.
Diprediksi sekitar 180 ribu baru pendatang baru akan tiba di Jakarta, pasca lebaran tahun 2022 ini seperti dikatakan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaluddin.
Dia memastikan tidak ada operasi yustisi kepada pendatang baru. Yang ada, justru pelayanan jemput bola administrasi kependudukan bagi pendatang baru di pos –pos RW.
Aplikasi khusus warga pendatang baru sudah disiapkan. Karenanya disarankan warga melapor ke RT/RW setempat.
“Wah boleh juga ya, nggak kayak dulu sempat ngumpet – ngumpet,” kata si bro, yang langsung dikomentari Heri, ”Ingat masa lalu ya?.”
“ Yang pasti, makin banyak pendatang baru, warteg semakin laris manis. Pelanggan bertambah banyak,” kata Yudi sambil melirik Ny.Ayu Bahari, pemilik warteg.
“Nggak cuma warteg kali...” timpal Ny.Ayu Bahari, yang akrab dipanggil ibu Ayu, sesuai dengan orangnya yang ayu, lagi ramah. (jokles)