Saat tubuh kurang tidur, hormon insulin, leptin dan ghrelin menjadi tidak seimbang yang dapat memicu nafsu makan lebih tinggi sehingga durasi dan porsi makan bisa lebih banyak dari biasanya.
Ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga maka tubuh akan mengalami surplus kalori atau jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar.
Kelebihan kalori dalam tubuh jika tidak habis terbakar akan menjadi timbunan lemak dan berat badan akan melonjak naik.
Dr Yosef mengatakan, sesekali tidak mengapa memberikan tubuh makanan enak tapi saat menyantapnya tidak terlalu cepat agar bisa menikmati makanan tersebut dan tubuh tidak tergesa-gesa memproses makanan.
“Sesekali kita boleh makan enak untuk kesenangan dan bersilaturahmi asal porsi tidak berlebihan. Waktu berlebaran atau berlibur, kita tetap perlu mengendalikan diri dalam urusan makanan karena sejatinya tubuh lebih membutuhkan makanan bernutrisi dan cukup istirahat,” sebutnya.
Makan berlebihan dan tergesa-gesa dapat membuat tubuh lebih cepat kenyang dan menyebabkan masalah pencernaan. Saat bersantap bersama keluarga atau kerabat, ambil makanan dalam porsi 20 persen lebih sedikit karena akan ada banyak kue Lebaran, jangan memesan makanan dan camilan dalam jumlah banyak agar tidak perlu membawa pulang makanan ke rumah.
Dr. Yosef juga menyarankan agar masyarakat tetap aktif berolahraga sebagaimana dulu sering dilakukan pada masa awal pandemi agar tubuh tetap kuat dan imunitas terjaga.
Ia menyarankan agar masyarakat tidak mengabaikan olahraga rutin karena olahraga adalah cara sederhana dan murah untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, membantu mengendalikan kenaikan berat badan serta memelihara fungsi organ tubuh.
“Saat libur, nikmati waktu bersama keluarga dengan sering beraktivitas fisik agar tubuh kembali bugar dan kalori pun terbakar. Saat Lebaran usai dan kembali beraktivitas maka aktivitas olahraga juga perlu diteruskan. Minimal 3 kali seminggu dengan durasi 15-45 menit. Durasi dan interval dapat ditambah seiring dengan kemampuan tubuh," sebut dr. Yosef.
"Jenis olahraga yang dapat dilakukan antara lain jalan pagi, renang, dan jogging serta yoga. Bagi yang sehat, tidak ada masalah dengan jantung, atau persendian kaki serta berat badan tidak berlebih dapat berolahraga lari atau bersepeda,” imbuhnya.
Selain itu, segera miliki asuransi kesehatan selagi sehat sebab sakit bisa datang kapan saja. Perlu diingat, tidak semua orang bisa diasuransikan.
Jika sudah memiliki penyakit tertentu (pre-existing condition) dan hendak mengajukan asuransi bisa jadi perusahaan asuransi akan menolak pengajuan asuransi atau preminya akan lebih mahal karena diterima dengan syarat khusus (substandard) atau penyakit yang sudah ada akan dikecualikan (exception).