UKRAINA, POSKOTA.CO.ID – Walikota Kiev, ibu kota Ukraina , Vitali Klitschko mengonfirmasi serangan rudal Rusia ke kotanya pada Kamis (28/4/2022), waktu setempat.
Serangan ini tepat di saat Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB ), Antonio Guterres mengunjungi sejumlah kota dekat Kiev yang dihancurkan.
Klitschko berkata bahwa ini adalah cara Presiden Rusia Vladimir Putin ‘acungkan jari tengah’ kepada Barat dan PBB karena ikut campur urusannya di Ukraina.
Dilansir dari Al-Jazeera pada Sabtu (30/4/2022), serangan di Kiev itu menewaskan satu orang dan melukai 10 orang lainnya.
Dikabarkan bahwa Guterres berserta rombongannya tidak terluka. Ini sekaligus jadi serangan pertama sejak Rusia memfokuskan serangan di wilayah Donbass dan Ukraina Timur.
Serangan ini juga disebut sebagai serangan paling berani Rusia di Kiev sejak pasukannya mundur beberapa minggu lalu, usai kegagalan merebut kota itu.
Sementara Rusia terus mendorong wilayah Donbass, kawasan industri di timur Ukraina, yang menurut Kremlin adalah target utama.
Volodymyr Fesenko, seorang analis politik Ukraina dan kepala think-tank Penta Center yang berbasis di Kyiv, mengatakan serangan rudal itu membawa pesan: “Rusia mengirimkan sinyal yang jelas tentang niatnya untuk melanjutkan perang meskipun ada tekanan internasional.”
Dia mengatakan Putin akan terus menyerang sasaran di seluruh Ukraina.
“Dengan serangan rudal ini, Kremlin mengirimkan peringatan ke semua struktur dan organisasi internasional yang mencoba mempengaruhi atau menahan rencana militer agresif Rusia,” kata Fesenko.
“Sementara Rusia sejauh ini gagal mencetak keuntungan signifikan di Ukraina, ia bermaksud untuk melanjutkan ofensifnya dan terus menyerang kota-kota dengan rudal,” katanya mengomentari serangan baru pasukan Vladimir Putin ke ibu kota Ukraina itu. (Firas)