JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, sejumlah peristiwa kebakaran terjadi di beberapa wilayah Jakarta. Instalasi listrik model spanyol dianggap sebagai salah satu penyebab kebakaran di Jakarta.
Berdasarkan data yang dihimpun Poskota.co.id pada beberapa hari belakangan, peristiwa kebakaran tersebut diduga terjadi lantaran disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik (korsleting).
Terkait hal tersebut, Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna mengatakan, dalam hal ini tindakan yang paling utama harus dilakukan adalah mengaudit atau dengan kata lain pemilik rumah kembali melakukan pengecekan terhadap instalasi kelistrikan di rumahnya.
"Kalau penyebab utamanya itu listrik, berarti yang harus diperhatikan pertama kali itu listriknya. Jadi yang harus diperhatikan itu instalasinya," kata Yayat.
Apakah itu instalasi yang dipasang sudah benar, standar bahan baku yang digunakan sudah sesuai standar, sistem pemasangannya tidak ada yang liar, dan sistem back up-nya sudah bagus," kata Yayat saat dihubungi Poskota.co.id pada Jum'at (29/4/2022) malam.
Listrik, papar Yayat, pada dasarnya akan langsung berhenti beroperasi (mati) ketika terjadi hubungan arus pendek, apabila instalasi dan seluruh kelengkapan alat yang digunakan sudah baik dan sesuai standar.
"Jadi kalau pemasangannya bagus, alatnya sesuai standar itu jarang terjadi kebakaran. Soalnya kalau dia korsleting itu dia langsung mati listriknya," ujar dia.
"Nah, sekarang yang jadi permasalahan itu, rata-rata perumahan yang tumpuk padat di Jakarta itu banyak membangun rumah-rumah semi permanen dari bahan yang mudah terbakar. Dan terkadang rumah-rumah itu pemasangan instalasi listriknya tidak diback up oleh sistem pendukung, misalnya NVB. NVB itu pengamanan ketika dia terjadi korslet atau kebakaran," jelas Yayat.
Dia menambahkan, kemungkinan lainnya dari penyebab terjadinya korsleting arua listrik, selain instalasi yang salah adalah adanya beban muatan listrik yang berlebihan.
"Kalau listriknya agak kelebihan beban itu juga berpotensi menyebabkan korsleting. Kan banyak tuh sekarang yang instalasi listriknya model spanyol alias separuh nyolong," kata Yayat.
"Jadi ada pemasangan yang tidak tepat, ada yang alatnya tidak sesuai standar, dan ada yang listriknya kelebihan beban. Itu akarnya," tutur dia.
Yayat mengatakan, hal lain yang tak kalah penting dari audit di rumah pribadi, ialah memastikan fasilitas-fasilitas pendukung ada di lokasi dan terpasang dengan baik pula.
"Yang tak kalah penting, kalau kita belajar dari kasus kebakaran Pasar Gembrong kemarin, perlu ada gang kebakaran. Maksudnya perlu ada fasilitas-fasilitas yang mendukung kerja pemadam kebakaran," paparnya.
"Misalnya akses jalan, atau akses sumber air itu harus ada. Jadi pemadam kebakaran tak akan disulitkan ketika berupaya memadamkan kobaran api apabila di lokasi kebakaran terdapat fasilitas-fasilitas pendukung. Saya kira seperti itu ya," tukas dia.
Untuk diketahui, Poskota.co.id mencatat ada sebanyak 4 peristiwa kebakaran yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini.
Pertama, peristiwa kebakaran terjadi di Kelurahan Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat pada Minggu (24/4/2022) pagi.
Diketahui, peristiwa tersebut menghanguskan puluhan rumah warga dan satu rumah toko (ruko) onderdil mobil di lokasi tersebut. Kebakaran tersebut diduga terjadi karena disebabkan oleh korsleting arus listrik.
Kedua, kebakaran terjadi di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Cipinang Besar Utara, tepatnya di Pasar Gembrong Jatinegara pada Minggu (24/4/2022) malam hari. Akibatnya, sebanyak 400 bangunan yang terdiri dari rumah semi permanen dan ruko di lokasi tersebut pun ludes dilalap Si Jago Merah.
Lebih lanjut, kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting arus listrik itu, menyebabkan 1.500 orang terpaksa harus tinggal di tenda pengungsian.
Teranyar, Jum'at (29/4/2022), dua peristiwa kebakaran juga terjadi di wilayah Jakarta. Di Jalan Taman Margasatwa Raya, Kelurahan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dari peristiwa tersebut, satu rumah tinggal berlantai 3 ludes diamuk kobaran api.
Kemudian, pada waktu yang bersamaan, di Jalan Kapuk Raya, Gang Bensin RT 004 RW 005, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Peristiwa kebakaran juga kembali terjadi. Akibatnya, satu unit bangunan bengkel dan tiga buah ruko di lokasi tersebut pun hangus dilalap Si Jago Merah. (Adam).