AS, POSKOTA.CO.ID - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dicecar pertanyaan tentang kerja sama nuklir Rusia dan Iran.
Peristiwa ini terjadi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Hubungan Luar Negeri Kongres AS pada Kamis (28/4/2022).
Antony Blinken mengakui bahwa pemberian izin kerja sama Rusia dan Iran dalam proyek-proyek nuklir non militer merupakan sebuah transaksi bagi AS karena sejalan dengan upaya menghidupkan kesepakatan nuklir tahun 2015 dan mengucilkan Rusia karena menginvasi Ukraina.
Para anggota Kongres yang menentang bergabungnya kembali AS dalam kesepakatan nuklir Iran berusaha mengaitkan sanksi Rusia terkait Ukraina dengan perundingan nuklir Iran.
Anggota Kongres AS dari Partai Republik Darrell Issa mempertanyakan hal ini lebih jauh.
"Apakah Anda menjamin selama konflik Ukraina belum terselesaikan secara memuaskan, tidak satu pun sanksi Iran dan Rusia akan dicabut?"
"Langkah yang dilakukan Rusia berdasarkan kesepakatan Iran jika JCPOA dihidupkan kembali maka itu tidak bertentangan dengan sanksi-sanksi yang sudah diterapkan terhadap Moskow karena menyerang Ukraina,” jawab Antony Blinken.
"Apakah masuk akal ketika kita menyanksi Rusia tetapi mengizinkan sebuah perusahaan pemerintah Rusia membangun reaktor nuklir bernilai 10 miliar dolar di Iran?” tanya Mark Green, anggota Kongres yang lain.
Antony Blinken memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
"Ini adalah transaksi antara pembangunan sebuah reaktor yang kuat dengan radiasi,” ucapnya.
Dia melanjutkan,”artinya apa pun yang diproduksi oleh reaktor itu tidak bisa secara efektif digunakan untuk membuat senjata nuklir dan ini merupakan kekhawatiran keamanan yang sangat besar bagi AS." ***