ADVERTISEMENT

Euforia Mudik

Jumat, 29 April 2022 06:00 WIB

Share
Kondisi antrean kendaraan di dermaga Pelabuhan Merak. (foto: ist)
Kondisi antrean kendaraan di dermaga Pelabuhan Merak. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Ilham Saputra Tanjung, Wartawan Poskota

TAK terasa empat hari lagi kita akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Hari dimana semua umat muslim merayakan kemenangan setelah sebulan penuh melawan dan menahan hawa nafsu berpuasa di bulan Ramadan.

Di hari kemenangan tersebut akan semakin sempurna ketika kita bisa berkumpul bersama sanak saudara dan orang-orang yang kita cintai. Pandemi Covid -19 yang sempat merenggangkan silaturahmi, kini tak bisa lagi terbendung. Masyarakat ingin melepas kerinduannya di kampung setelah dua tahun tak mudik.

Mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia sejak dulu. Namun di tahun ini, euforia mudik sudah terasa sejak awal puasa. Diprediksi mudik tahun ini akan menguras energi petugas di lapangan karena jumlah pemudik akan jauh lebih besar.

Badan Litbang Perhubungan memperkirakan 79,4 juta penduduk akan melakukan perjalanan ke luar kota pada Lebaran 2022. Sementara potensi pergerakan dari Jabodetabek sebanyak 13 juta orang.

Potensi penggunaan moda terbanyak adalah moda mobil pribadi yakni 26,8 persen atau 21,3 juta orang, disusul sepeda motor sejumlah 18,7 persen atau 14,9 juta orang.

Euforia mudik di Ibu Kota Jakarta bisa dilihat di bandara, stasiun hingga terminal. Banyak pemudik tak perduli soal kemacetan, bahkan membeli tiket bus yang naik hingga 100 persen. Tujuannya cuma satu bisa mudik dan bermaafan di kampung halaman.

Langkah pemerintah yang meminta pemudik berangkat lebih awal dan mudik gratis tak lain agar tidak terjadi penumpukan dan kemacetan di ruas jalan dan bukan karena wabah Covid-19.

Pemerintah yakin dari hasil survei serologi Covid-19, bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia sudah naik menjadi 99,2 persen. Artinya masyarakat kita sudah memiliki antibodi berasal dari vaksin maupun berasal dari infeksi.

Pemerintah sudah memberikan sinyal bahwa saat ini Indonesia bukan lagi di masa pandemi, tapi sudah andemi. Artinya virus covid sudah masuk dalam kategori virus biasa. Namun, hal itu masih harus dibuktikan pasca arus balik lebaran nanti. Apakah Indonesia benar-benar sudah terbebas dari covid apa belum ?

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT