JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Universitas Harvard akan alokasikan dana sebesar $100 juta untuk mempelajari dan memperbaiki hubungannya dengan kasus perbudakaan di masa lalu.
Sebagai informasi, kasus perbudakan yang dimaksud adalah perbudakan oleh orang kulit putih terhadap orang kulit hitam serta penduduk asli Amerika.
Pesan ini disampaikan oleh petinggi Universitas Harvard pada hari Selasa (26/4/2022) lalu. Uang tersebut akan digunakan untuk membentuk “Legacy of Slavery Fund,” yang akan terus meneliti hubungan universitas dengan perbudakan di masa lalu.
Harvard akan bekerja sama dengan keturunan orang berkulit hitam dan warga Amerika asli yang diperbudak oleh Harvard, serta jaringan yang lebih luas.
Dengan janji tersebut, Harvard bergabung dengan banyak universitas lain - termasuk Brown, Georgetown dan Princeton Theological Seminary - yang menempatkan sumber daya keuangan dibalik upaya untuk menebus keterlibatan mereka dalam institusi perbudakan.
Sebuah laporan baru yang diumumkan oleh Harvard, Universitas yang didirikan sejak 1636, berutang kekayaan yang besar kepada orang-orang yang diperbudaknya.
Sisa-sisa perbudakan di masa lalu masih menghiasi asrama dan bangunan lainnya sebagian bagian dari sejarah Universitas Harvard. (Dwi Aprilia)