ORANG di zaman now sebenarnya tidak akan terkejut ketika ada pejabat ditangkap KPK atau petugas Kejaksaan karena dugaan korupsi. Kenapa mesti kaget atau terheran-heran? Ya, karena sudah sering terjadi sih?
Sebetulnya sikap yang seperti itu nggak baik juga ya? Pejabat kita ini masih banyak lho, yang baik, yang masih punya hati nurani. Jadi hanya segelintir saja yang lupa kalau sedang bertugas sebagai pejabat yang nggak boleh menyelewengkan jabatannya, sekecil apapun. Apalagi sampai menerima duit suap milyaran rupiah.
Tapi, begitulah adanya. Beberapa waktu lalu ada sekian oknum pejabat yang diduga terlibat ‘menggoreng’ minyak goreng. Masyarakat luas, memang sudah menduga-duga bahwa kelangkaan minyak goreng pasti ada pelakunya.Pertama orang curiga mengapa negeri yang kaya dengan bahan minyak goreng ini kok tiba-tiba kehilangan sang minyak?
Hemm, pasti ada yang main-main, nih! Ternyata nggak lama kemudian Kejaksaan Agung menjawab kecurigaan masyarakat luas. Minyak goreng dimainkan dengan seenaknya, nggak peduli banyak emak-emak yang kebakaran.
Kadang memang kita nggak habis pikir, ketika masyarakat membutuhkan, eh di pihak lain malah menimbun dengan enaknya.
Eh, tiba-tiba ada juga berita bahwa KPK menangkap seorang bupati karena dugaan kasus korupsi, suap menyuap,ya? Nah, sekarang masyarakat mau juga ikutan terkejut? Ah,soal kejut mengejut sih biasanya hanya sekilas saja. Selebihnya, ya biasa sajalah.
Jangan begitu dong, masa sih nggak terkejut. Kayaknya masyarakat nggak percayalah pada sepak terjang sang oknum bupati? Sudahlah, kita nggak bisa menyalahkan atau membela. Pernah dibilang jika hal yang semacam itu jangan dilakukan. Soalnya sudah banyak contoh? Apa nggak mengambil itu semua sebagai nasihat?
Ah, nggak tahu deh! -massoes