JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tonanda Putra, seorang penyandang disabilitas membagikan kisahnya ketika mendapat perlakuan buruk saat menghadiri undangan wawancara di kantor Grab Indonesia.
Kisahnya ini disampaikan oleh Tonanda Putra bersama istrinya, Amanda Farliany Fashial melalui unggahannnya diakun instagram @tonandaputra dan @amanda_farliany.
Dalam unggahan tersebut, Tonanda dan Amanda membuat video surat terbuka untuk Grab Indonesia serta menceritakan kejadian tersebut.
Dalam keterangan unggahan tersebut, Amanda menyatakan rasa kecewa atas perlakuan buruk yang dialami oleh suaminya.
“SURAT TERBUKA untuk @grabid Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung .. Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu,” tulisnya sebagai kalimat pembuka.
Ketika sesampainya Tonan di kantor Grab Indonesia, Ia mendapat perlakuan tidak baik dari petugas satpam.
“Kronologinya tonan mau menunjukan surat undangan dan diketemukan lagi oleh security lain ( kepala security ) yang lagi-lagi seperti tidak diterima dengan muka masam,dan raut wajah yang marah-marah. Dia menunjukan isi WA dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview,” ungkap Amanda.
Tidak hanya itu, Tonan juga mendapatkan perlakuan buruk dengan disuruh membaca dengan jelas dan keras, serta dipanggil dari jarak jauh seolah-olah Tonan sedang dites pendengarannya.
“Malah Disuruh membaca dengan jelas dan keras, Tonan sudah mengikuti. Sampai di tes dengan dipanggil dari jauh, wah TIDAK SOPAN.. malah coba tes lg Dipanggil, bertepuk tangan kencang2, seolah2 mengetes pendengarannya yang memang Tuli,” jelasnya.
Namun, yang lebih mengejutkannya lagi, setelah mendapatkan perlakuan buruk tersebut, Tonan justru mendapat pemberitahuan bahwa tidak ada lowongan untuk penyandang disabilitas tuli.
Alih-alih merasa marah dan tersinggung, Tonan justru merasa kecewa atas perlakuan buruk tersebut.
“Setelah itu malah diberitahu bahwa tidak ada lowongan untuk disabilitas Tuli. Ngacoow sumpah saya kesel banget.. Tapi suamiku Tonan tidak marah atau tersinggung cuman KECEWA pelayanan nya yang BURUK !! Karena itu dianggap tidak sopan, tidak pantas, menghina dan merendahkan teman2 Tuli seperti ini,” ujar Amanda.
Akibat kejadian dan surat terbuka tersebut, Grab Indonesia kemudian menanggapi unggahan tersebut dikolom komentar.
“Kami turut prihatin dan sangat menyesalkan kejadian yang dialami Bapak di Cakung pada tanggal 26 April 2022,” tulis Grab di kolom komentar.
Selain itu, Grab Indonesia juga melakukan investigasi secara internal dan akan mengambil tindakan tegas atas kejadian yang dialami oleh Tonan.
“Saat ini kami sedang melakukan investigasi internal secara detil dan menyeluruh, agar dapat mengambil tindakan tegas. Grab tidak menolerir segala bentuk diskriminasi, dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Atas kejadian ini, Amanda menyelipkan tagar #stopaudism pada akhir keterangannya dan berharap masyarakat lainnya bukan termasuk golongan audism.
“Semoga kakak-kakak onlineku bukan golongan audism yaaa.. Marilah kita bersama-sama, bahu membahu, dan bergandengan tangan, mencapai pembangunan nasional yang inklusif.. #stopaudism,” ujarnya. (Adinda Salsabila)