ADVERTISEMENT

Sempat Terkendala Sumber Air, Gulkarmat Jaktim  Gunakan Air Kali untuk Padamkan Kobaran Api di Pasar Gembrong

Senin, 25 April 2022 05:32 WIB

Share
Kondisi terkini di lokasi kebakaran Pasar Gembrong, Jakarta Timur yang telah masuk dalam proses lokalisir atau pendinginan titik api.(adam)
Kondisi terkini di lokasi kebakaran Pasar Gembrong, Jakarta Timur yang telah masuk dalam proses lokalisir atau pendinginan titik api.(adam)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kawasan padat pemukiman dan gang-gang sempit membuat Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur harus bekerja lebih ekstra dalam menjinakkan amukan Si Jago Merah.

Pasalnya, dalam proses pemadaman api, mereka terkendala minim dan sulitnya akses menuju sumber air.

Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaiman mengatakan, karena hal tersebut pihaknya sampai-sampai harus mengambil air dari sungai yang berada di sekitar lokasi kebakaran.

"Untuk kendala, sumber air juga cukup jauh ya. Jadi kita terus berupaya melakukan pemadaman dengan dua pola, yakni pola statis dan dinamis. Statis artinya kita membuat satu rangkaian dengan mengambil sumber air dari sungai yang berada di sekitar lokasi tepatnya dk sisi Gedung Universitas Mpu Tantular," kata Gatot saat diwawancarai di lokasi, Senin (25/4/2022) dini hari.

"Dan terkait pola dinamis, pola tersebut dilakukan dengan cara anggota menyebar ke sejumlah titik untuk mencari sumber air terdekat dengan titik lokasi kebakaran," sambung dia.

Gatot menuturkan, pihaknya telah mengerahkan sebanyak 150 personel dengan didukung 26 unit mobil pemadam kebakaran.

"Ada 26 unit dan 150-an personel yang kami kerahkan ke lokasi. Kemudian ada Sudin Jakarta Selatan dan Pusat yang juga turut membantu" ucapnya.

Lebih lanjut, Gatot mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan terkait dengan adanya korban jiwa akibat peristiwa ini.

"Untuk korban jiwa sampai saat ini kami menanyakan ke masyarakat juga belum ada ya. Mudah-mudahan tidak ada. Karena masih jam 9, masih sore jadi mereka belum tertidur," terang dia.

"Kemudian terkait nilai kerugian ditaksir mencapai 1-2 miliar lah untuk area seluas ini," lanjut Gatot.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT