Mengulang indahnya mudik

Senin 25 Apr 2022, 07:30 WIB
Kartun Sental-Sentil "Mengulang indahnya mudik". (kartunis: poskota/arif)

Kartun Sental-Sentil "Mengulang indahnya mudik". (kartunis: poskota/arif)

Tinggal menghitung hari menuju lebaran. Jadi nggak heran bila masyarakat muslim mulai sibuk. Bapak-bapak dan emak-emak sama saja sibuk. Si bapak cari duit, si emak-emak pun sibuk buat kue dan baju lebaran.

Tahun ini malah ditambah dengan kegiatan jalur pulang mudik. Dimana pemerintah mempersilakan warganya yang punya kampung halaman, silakan pulang kampung dengan syarat prokes yang sudah ditentukan. Artinya sudah lebih lunak , sudah bisa longgar melenggang, terserah mau pakai kendaraan pribadi,atau naik kendaraan umum, mobil, kapal laut atau pesawat.

Itu kan tradisi dari tahun ketahun, bahwa setiap akan datangnya hari besar seperti Lebaran, Natal dan tahun baru ya kayak begini kesibukannya. Tapi, pada lebaran tahun ini kan bisa saja jadi seperti beda, karena pulang kampung sempat ‘dilarang’ karena pandemic Covid-19. Kecuali alasan tertentu yang mendesak, kematian,sakit keras dan tugas negara yang harus dihadiri, dimanapun tempatnya.

Sekarang ini, bolehlah semua mudik. Kayaknya masyarakat bakalan mengulang masa-masa indah mudik. Tentu saja, keunikan dalam perjalanan yang dipenuhi dengan kemacetan. Itu dulu ya. sekarang ini kayaknya dengan kehadiran jalan Tol  yang sudah sambung menyambung sampai dari barat sampai ke timur, perjalanan macet itu nggak bakalan ditemui. Kalau pun ada, nggak sampai puluhan jam atau berhari-hari!

Walau pun ada yang bilang,bahwa mudik kalau perjalanannya lancar, nggak macet, itu bukan mudik. Macet itulah seninya, kata pemudik. Seninya, adalah bahwa mereka bisa menikmati perjalanan sambil mengenal wilayah yang dilewati. Bisa mampir, makan atau minum yang dijual di sepanjang jalan. Saling ngobrol dengan sesama pemudik, ngalor ngidul dan bisa saling kenal.

Tapi, nggak sedikit pula yang jengkel, karena berjam-jam kendaraannya nggak bergerak. Masa sih Jakarta -Tegal saja bisa dua hari? Pernah mengalami perjalanan yang sangat melelahkan,karena jalanan semua terkunci nggak bergerak?

Nah, pokoknya walaupun sebagian bilang mudik macet adalah seni, unik, tapi sebagian besar sih maunya lancar. Kepingin cepat ketemu sanak saudara. Begitu bukan? -massoes

Berita Terkait

Aji Mumpung Meraup Cuan

Jumat 06 Mei 2022, 07:29 WIB
undefined
News Update