ADVERTISEMENT

Luncurkan Program PINOTI, Kemenperin Optimalkan IKM Melek Teknologi

Senin, 25 April 2022 12:31 WIB

Share
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan dan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi.(Ist) Terima kasih,
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan dan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi.(Ist) Terima kasih,

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Perindustrian sebagai garda terdepan pemerintah dalam pembangunan industri, terus berupaya untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

Salah satu langkah strategis yang dijalankan adalah mengoptimalkan peran industri kecil dan menengah (IKM) sebagai sektor usaha yang mendominasi di Indonesia.

“Selama ini, IKM telah menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kapasitasnya agar bisa berdaya saing di kancah global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (25/4).

Menperin mengemukakan, pertumbuhan positif pada industri nasional juga karena ditopang kinerja sektor IKM yang gemilang.

“Dibanding sektor ekonomi lainnya, industri memberikan kontribusi paling besar bagi PDB nasional, dengan capaian 17,36% pada tahun 2021,” ungkapnya.

Saat ini  sektor industri telah menunjukkan kinerjanya sebagai penggerak utama perekonomian nasional dimana kontribusinya pada tahun 2021 sebesar 17,36% dari GDP Nasional dengan pertumbuhan perekonomian mampu mampu menembus angka 3,67%.

Untuk meningkatkan peran IKM melalui penerapan teknologi, Kemenperin melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) telah menyusun program yang dinamakan Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI).

“PINOTI merupakan program yang ditujukan untuk menumbuhkan dan memperkuat kemampuan sektor IKM melalui optimalisasi teknologi seperti fasilitasi diagnostik, solusi teknologi, mentoring, sertifikasi, pengujian produk dan fasilitasi kekayaan intelektual guna menumbuhkan industri berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing,” papar Kepala BSKJI, Doddy Rahadi.

Doddy menyampaikan, seluruh Unit Pelayanan Teknis (UPT) di bawah binaan BSKJI, siap menampung aspirasi seluruh pelaku industri di Indonesia dalam upaya memacu produktivitas, kualitas dan efisiensi dalam proses pengolahan dan sistem produksinya.

Saat ini, BSKJI memiliki 11 Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri serta 12 Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT