"Jadi yang diragukan tinggal masuk lab bisa diuji. Ada yang melalui dagingnya, ada yang melalui aroma. Aromanya pun bisa dideteksi,” imbuh Wapres.
Sementara untuk kemasan (packaging), Wapres memberikan apresiasi atas inovasi yang telah dibuat oleh pusat riset dalam mengemas produk UMKM dengan baik.
Menutup keterangan persnya, Wapres menyampaikan bahwa ke depan, produk pangan halal Indonesia diharapkan dapat semakin maju dan menembus pasar global. Sebab, selain diminati oleh negara-negara muslim lainnya, produk pangan juga dicari oleh diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara di dunia.
Sedangkan, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengungkapkan bahwa pusat riset yang diresmikan ini memiliki dua target, yaitu terkait substitusi produk dan pendeteksian kandungan non-halal dalam sebuah produk.
"Jadi substitusi produk yang kurang atau diragukan kehalalannya itu diganti dengan produk-produk yang jelas-jelas halal, khususnya yang dari laut. Karena kita punya banyak laut, jadi rumput laut, dan juga singkong dan sebagainya,” Tri menambahkan. (johara)