Komisioner KPAD Kabupaten Bogor, Asep Saepudin. (foto: poskota/panca aji)

Bogor

Astaghfirullah! Ada Enam Kasus Inses di Kabupaten Bogor Sepanjang 2022, Begini Kata KPAD

Jumat 22 Apr 2022, 07:20 WIB

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Sepanjang 2022, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor mencatat sedikitnya ada enam kasus inses atau hubungan seksual sedarah yang terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Komisioner KPAD Kabupaten Bogor, Asep Saepudin mengatakan, dalam empat bulan pertama tahun 2022 ini, pihaknya mencatat, sedikitnya ada enam kasus inses yang terjadi di Kabupaten Bogor.

“Kasus inses di Kabupaten Bogor ada 6 kasus dan kekerasan anak secara keseluruhan 10 kasus per januari hingga april 2022,” katanya kepada Poskota.co.id,  Jumat (22/4/2022).

Secara terpisah, Wakil Ketua KPAD Kabupaten Bogor, Waspada menyampaikan, tingginya kasus inses antara dua orang yang memiliki keterikatan darah ini menjadi perhatian serius dari KPAD Kabupaten Bogor.

“Bayangkan dalam satu minggu ini sudah ada dua aduan ke KPAD terkait anak korban Inses yang dilakukan oleh ayah kandung. Satu kasus di Tenjolaya dan satu kasus lagi di Gunung Putri, Kabupaten Bogor,” katanya.

Perlakuan itu menuai kecaman dari KPAD Kabupaten Bogor. Waspada menyebut, perbuatan inses itu tidak dibenarkan pada agama mana pun. “Agama apapun sangat melaknat perilaku inses,” tegasnya.

Selain dua kasus tersebut, laporan kasus inses lainnya pun terjadi di Kabupaten Bogor, di antaranya membuat si anak hingga melahirkan.

“Problemnya ada beberapa kasus yang sudah sempat dilaporkan ke KPAD tapi kemudian dihentikan oleh pengadu dengan berbagai alasan. Akhirnya KPAD tidak bisa menindaklanjuti karena tidak memiliki data dan bukti yang kuat, padahal awalnya sudah mengadu ke KPAD,” katanya.

Dengan maraknya kasus tersebut, Waspada mengingatkan masyarakat kabupaten Bogor untuk meminimalisir dan mencegah inses dengan cara meningkatkan penguatan keluarga, pemahaman agama dalam keluarga, peningkatan komunikasi dan penguatan ekonomi.

“Mengingat beberapa kasus inses disebabkan disharmoni keluarga, lemahnya pemahaman agama, faktor ekonomi dan komunikasi keluarga yang lemah,” ujar Waspada.

Selain itu, KPAD juga mengingatkan masyarakat untuk belajar parenting skill agar terhindar dari disharmoni atau bahkan KDRT.

“Program tersebut bisa diselenggarakan oleh PKK  atau elemen lain bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang expert di bidang parenting,” tuturnya.

Lihat juga video “Sadis! Empat Pria di India Perkosa Seekor Biawak Hingga Memakannya”. (youtube/poskota tv)

Lebih lanjut, Waspada menyebut, KPAD juga memiliki program Sosialisasi Pencegahan Kekerasan dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak.

"Rencananya akan dilaksanakan di sekolah-sekolah SLTP dan SLTA di Kabupaten Bogor dengan bekerja sama instansi terkait," pungkasnya. (panca)

Tags:
Kasus InsesKPAD Kabupaten Bogorkabupaten-bogorHubungan Sedarah

Administrator

Reporter

Administrator

Editor