Situasi Perang Ukraina, ISIS Serukan Balas Dendam

Kamis 21 Apr 2022, 16:00 WIB
ISIS

ISIS

POSKOTA.CO.ID - ISIS meminta para anggota dan pendukungnya untuk melawan Eropa dan Israel sementara Barat terganggu dengan situasi perang Ukraina.

Pernyataan ini disampaikan Juru  Bicara ISIS Omar al Muhajir.

Dia menyerukan pengikutnya mempersenjatai diri dan membalas dendam atas kematian pemimpin Abu Ibrahim al Hashimi al Qurayshi.

Demikian pesan daring yang dikutip Times pada Senin (18) seperti dilansir dari RT.

Padahal Abu Ibrahim al Hashimi al Qurayshi diduga tewas awal tahun ini akibat serangan AS dan bukan oleh orang Eropa atau Israel.

Pemimpin ISIS yang terbunuh tersebut menggantikan pendiri dan sesama target serangan AS Abu Bakr al Baghdadi.

Abu Ibrahim al Hashimi al Qurayshi telah digantikan Abu Hasan al Hashimi al Qurashi. Dia dikatakan telah dipilih oleh pendahulunya untuk menjadi pemimpin kelompok berikutnya.

Eropa Barat disibukkan dengan konflik Ukraina dan pasokan energi sementara Israel sebagian besar tetap berada di luar konflik.

Namun Israel telah meningkatkan serangan atas warga Palestina dan Tepi Barat usai dua serangan teroris oleh simpatisan ISIS.

Lonjakan kekerasan memuncak dalam konfrontasi antara polisi Israel dan warga Palestina di masjid al Aqsa pada Jumat sehingga menyebabkan lebih dari 150 warga Palestina terluka.

Sementara rekaman pesan itu termasuk pembicaraan tentang membebaskan Yerusalem melalui pembentukan kekhalifahan.

Ini salah satu poin pembicaraan favorit kelompok tersebut.

Namun para ahli yang dikutip Times tidak lagi percaya ISIS memiliki kemampuan untuk melakukan operasi besar di luar negeri.

ISIS dinyatakan resmi kalah oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump, dengan terbunuhnya Abu Bakr al Baghdadi pada 2019.

Kelompok tersebut telah berkerut ke wilayah yang relatif kecil di Suriah.

ISIS sebelumnya pernah memegang wilayah Suriah secara signifikan pasca bertahun-tahun pertempuran melawan militer Suriah, Rusia, Iran, dan AS.

Namun cabang dari kelompok tersebut yang dikenal dengan ISIS-K melakukan bom bunuh diri di bandara Kabul di Afghanistan selama upaya AS untuk mengevakuasi anggota layanannya dan meninggalkan negara itu setelah 20 tahun perang.

Beberapa serangan di Eropa telah dikaitkan dengan simpatisan ISIS. Termasuk pembunuhan brutal anggota Parlemen Inggris David Amess. ***

Berita Terkait

News Update