"Hal ini ditengarai menjadi salah satu sebab meroketnya harga minyak goreng dan BBM, negara-negara di dunia tengah mengalami inflasi besar-besaran. Termasuk Indonesia yang berada pada angka 2.64 persen. Sedangkan paling tinggi yakni Turki dengan inflasi 61.14 persen," lanjutnya.
Menurut Putu, Permintaan barang dan jasa akan turun, dan akan berdampak ke sektor usaha dan utilisasi, serta penjualan. Utilisasi dan produktivitas yang menurun, maka akan berpengaruh terhadap berkurangnya penyerapan tenaga kerja.
Maka pendapatan masyarakat akan turun dan konsumsi menurun. Permintaan barang dan jasa akan turun, dan akan berdampak ke sektor usaha dan utilisasi, serta penjualan akan turun.
"Adanya utilisasi dan produktivitas yang menurun, maka akan berpengaruh terhadap berkurangnya penyerapan tenaga kerja. Maka pendapatan masyarakat akan turun dan konsumsi menurun," ujarnya.
Negara seharusnya membuat kestabilan ekonomi dengan tujuan mensejahterakan rakyatnya. Hal-hal penting dalam makro ekonomi antara lain pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, pengurangan pengangguran, dan stabilitas harga.
Harga yang stabil akan menyebabkan inflasi lebih terkendali sehingga kondisi makro ekonomi sebuah negara akan baik
Maka dari itu, lanjutnya, kelompok Cipayung Plus Bogor menyikapi isu-isu yang terjadi belakangan ini.
"Bahwa berdasarkan hasil analisis kajian terhadap isu-isu diatas maka kami menyatakan sikap sebagai berikut mengusut Tuntas Mafia Pangan dan Mengstabilkan Harga Pangan, menolak Keras Kenaikan Harga BBM dan Meminta Kementrian ESDM menstabilkan," ujar Putu.
"Kami mendesak Presiden Untuk Mencabut Kebijakan kenaikan ppn 10% Menjadi 11% karena Membebani Masyarakat, menolak Wacana Kenaikan Harga Gas Elpiji, Listrik dan Pertalite," katanya.
Tuntutan bagian akhir dari mahasiswa Cipayung Plus ini cupup menarik, karena mereka mendesak Jokowi menunda pembangunan IKN, dan minta Presiden meresuffle menteri yang bikin gaduh.
"Kami mendesak Presiden Jokowi untuk Menunda Fokus Terhadap IKN demi pemulihan ekonomi masyarakat dan menagih janji tidak membebani kepada APBN, mendesak Bapak Presiden mereshuffle menteri-menteri yang membuat gaduh bangsa," pungkasnya. (Panca)