JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sularni (60) tukang sayur yang menjadi korban penjambretan di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin 18 April 2022, merupakan tulang punggung keluarga.
Sularni mengaku uang dalam tas yang dijambret penjahat tersebut untuk biaya kuliah anak semata wayangnya.
Sang anak saat ini tengah menempuh pendidikan di Semarang, Jawa Tengah.
"Buat hidup-hidup di rumah aja, anaknya cuma 1 masih kuliah di Semarang. Itu uangnya buat biaya anak kuliah yang dijambret,” kata Sularni dengan nada lesu.
Saat ini Sularni sudah tak memiliki simpanan uang lagi. Tak tahu harus mencari ke mana lagi uang buat biaya kuliah sang anak. Suami Sularni hanya kerja serabutan,
Sularni hanya bisa pasrah. Uang hasil dagangnya yang tidak seberapa, dirampas bandit kampung.
"Setiap malam saya belanja sayur, subuh udah di sini (lokasi dagang) sampai jam 10 atau 11-an lah, habis gak habis tetap pulang kalau saya," jelas Sularni.
"Yah gimana, sehari-hari dapetnya sekitar 100ribu. Soalnya dagang lagi sepi, kadang ya lebih, kadang kurang. Kadang ada yg ngutang, ya kalo lagi ramai lebih kali. Gak tentu lah," ujarnya.
Selain uang dalam tas yang dijambret berandalan itu juga berisi catatan utang pelangganya dan satu unit smartphone.
"Karena catatan utangnya bisa ngelebihin 3 juta satu orang, bisa puluhan kalo dibuka catatan itu utangnya. Kalau dibayar ya gak tau gimana paling dikira-kira aja, gak bisa tahu," tutur Sularni.
"Kalau orangnya yang punya utang merasa itu, ya Insya Allah nanti orangnya sadar sendiri," imbuhnya.