Perang Sarung yang Kerap Makan Korban

Rabu, 20 April 2022 06:22 WIB

Share
Ilustrasi, tangkapan layar aksi perang sarung di Jalan Sudiro, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (14/4/2021) pagi. (foto: @info_jakartapusat)
Ilustrasi, tangkapan layar aksi perang sarung di Jalan Sudiro, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (14/4/2021) pagi. (foto: @info_jakartapusat)

Oleh: Ifand, Wartawan Poskota

FENOMENA perang sarung sering muncul saat datangnya Ramadan, dan biasa dilakukan setelah salat tawawih hingga waktu sahur. Dan hampir setiap tahun, akibat perang yang menjadi pemicu tawuran itu, kerap menimbulkan korban jiwa.

Terbaru, aksi perang sarung yang menjadi penyebab tawuran terjadi antara Kampung Kadu Cina dengan Kampung Bale Gede, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, pada Sabtu (16/4/2022). Akibatnya, seorang remaja inisial EA alias Erwin (17) menjadi korban dan tewas mengenaskan.

Akibat hal itu, polisi pun akhirnya harus bekerja ekstra untuk meringkus pelaku yang menyebabkan seorang remaja itu tewas. Padahal, jika pencegahan bisa dilakukan lebih awal, pastinya tidak ada korban dari peristiwa tersebut.

Seperti diketahui, awalnya perang sarung itu mulai terjadi sejak tahun 1980-an dan hanya candaan. Sebab sarung yang digunakan sama sekali tidak dipadukan dengan benda-benda yang membahayakan. Karena dulu, memang sama sarung diiket ujungnya untuk memukul lawan dan hanya untuk main-main saja.

Namun keadaannya berbeda dengan sekarang, karena perang sarung selalu menimbulkan korban jiwa. Padahal perang sarung yang mayoritas dilakukan anak-anak dan remaja itu dilakukan antarkelompok hingga antar kampung hingga saling melukai hingga timbul korban.

Bergesernya fenomena perang sarung yang kini mengarah ke kriminal ternyata juga dipengaruhi media sosial. Keberadaan media sosial ini membuat para remaja dengan mudahnya berkomunikasi hingga terjadi aksi saling menantang.

Untuk menekan fenomena ini terjadi lagi, semua pihak harus turut memberikan edukasi kepada anak-anak muda di lingkungannya. Bisa dengan mengajak anak muda untuk lebih giat beribadah di masjid-masjid, atau mengarahkan kelompok anak muda itu dengan aktivitas yang lebih positif saat Ramadan.

 

Lihat juga video “Ketahuan Nonton Video Porno saat Rapat, Anggota DPR RI ini Tak diberi Sanksi”. (youtube/poskota tv)

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar