ADVERTISEMENT

Menggelegar! Anak Pendeta Saifuddin Beri Pesan Kematian untuk Ayahnya

Selasa, 19 April 2022 05:40 WIB

Share
Pendeta Saifuddin. (Foto: YouTube Saifuddin Ibrahim).
Pendeta Saifuddin. (Foto: YouTube Saifuddin Ibrahim).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Murteza Muhammad Fikri, anak dari pendeta Saifuddin Ibrahim memberi pesan serius untuk sang ayah setelah berulang kali melakukan penistaan terhadap agama Islam. Kabar yang disampaikan Murteza ini cukup menyentak batin, sebab muatannya yang berisi pesan kematian.

Murteza begitu menyayangkan ayahandanya yang telah jauh melenceng dari moral yang diajarkan agama. Salah satu yang paling membuat dia tersinggung adalah mengenai permintaan pendeta Saifuddin kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk menghapus 300 ayat Al-Quran.

Jejak pernyataan pendeta Saifuddin mengenai kitab suci umat muslim itu adalah yang paling banyak menuai sorotan. Di luar itu, ada banyak bentuk penistaan yang dilakukan lelaki asal Bima ini. 

Dengan beragam kontroversi pemahamannya, Murteza akhirnya angkat bicara guna memberi pesan serius kepada sang ayah. 

Dalam sebuah unggahan video di akun TikTok @hamba_tuhan_2, Murteza mendesak pendeta Saifuddin untuk segera bertaubat. 

"Untuk ayahku yang ada di Amerika, lebih baik papah berhentilah. Cepat atau lambat papah harus menyerah dan mempertanggungjawaban perbuatan papah pada seluruh umat muslim yang ada di dunia," tutur Murteza membuka pesannya.

Setelah itu, Murteza secara tegas mengingatkan pendeta Saifuddin akan ancaman kematian. Secara implisit, penggunaan kalimat Murteza berikut seperti hendak menyampaikan bahwa akan ada skenario yang ditujukan untuk melenyapkan nyawa pendeta Saifuddin.

"Janganlah bikin onar lagi, karena kalau papah bikin onar terus, kemungkinan itu hanya akan mempersingkat hidup papah aja," tegasnya. 

Murteza lantas mengingatkan pendeta Saifuddin soal kehidupan akhirat nanti. Makanya, ia terus-menerus memohon ayahnya untuk segera sadar. 

"Papah harus mempertimbangkan kehidupan kita di dunia hanya sementara. Sedangkan di akhirat itu abadi, kita bisa milih kehidupan kita di akhirat mau di surga atau neraka," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT