Suasana Masjid Kramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.(CR06)

Jakarta

Dibangun Jaman Belanda di Pesisir Ibukota, Ini Sejarah Berdirinya Masjid Kramat Luar Batang

Minggu 17 Apr 2022, 09:19 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Masjid Kramat Luar Batang, yang terletak di Jalan Luar Batang V, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah familiar bagi masyarakat Ibukota.

Masjid yang menjadi salah satu destinasi wilayah di Pesisir Jakarta sudah tidak asing bagi masyarakat Ibukota khususnya Jakarta Utara.

Menurut pantauan poskota.co.id pintu gerbang berbentuk benteng akan menyambut pengunjung yang hendak masuk menuju halaman masjid.

Ciri khas masjid yang dibangun 1736 Masehi tersebut menyimpan sejarah yang menarik untuk ditelisik lebih dalam.

Tak hanya itu, bangunan masjid yang sudah berumur ratusan tahun tersebut memiliki desain yang cukup estetik, ditambah hadirnya gentong air tua di pelataran masjid makin mebambah kesan retro bangunan.

Daen Mansur Amin Sekertaris Dewan Kemasyuran Masjid Jami Keramat Luar Batang mengatakan Habib Husein Alaydrus sebagai pelopor berdirinya Masjid Jami Kramat Luar Batang.

              Masjid Kramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, (CR06)

“Kadi kalau cerita tentang sejarah masjid itu gabisa lepas Habib Husein Alaydrus, Kemudian beliau membangun masjid yang bernama Masjid Annur awalnya, kemudian dirubah sejak beliau wafat menjadi Masjid Kramat Luar Batang,” ujarnya dipelataran masjid(16/4/2022).

Pasalnya didalam bangunan utama masjid Kramat Luar Batang terdapat dua buah makam yang hingga kini selalu ramai didatangi para peziarah dari dalam dan luar kota.

Kedua makam tersebut adalah makam Habib Husein Alaydrus dan juga muridnya yang diketahui orang tionghoa dengan nama nee pok seng alias Habib Akbar.

             Masjid Kramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara,(CR06)

Mansur mengungkapkan hingga kini makam kedua makam yang berada didalam masjid menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang datang ke Masjid Kramat Luar Batang.

“Tempat yang paling sering dikunjungi ya makam beliau didalam ada dua makan, yang besar makam habib husein di sampingnya makam murid beliau itu orang tionghoa namanya nee bok seeng,” tuturnya.

Dibalik nilai historisnya, Mansur berharap kedepannya masyarakat sekitar bisa manjaga Masjid Jami Kramat Luar Batang untuk tidak melanggar aturan yang berlaku diarea masjid. (CR06)

Tags:
DibangunJaman Belandadi Pesisir Ibukotaini sejarahBerdirinyaMasjid Kramat Luar Batang

Administrator

Reporter

Administrator

Editor