Tidak Menyerah! Twitter Mengadopsi Rencana “Poison Pill” untuk Melindungi Perusahaan dari Akuisisi oleh Elon Musk
Sabtu, 16 April 2022 14:31 WIB
Share
Elon Musk (Foto: instagram/elonrmuskk)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Twitter telah mengumumkan rencana pemegang saham berdurasi terbatas untuk menggagalkan upaya pengusaha miliarder Elon Musk, untuk mengambil alih Twitter.

Twitter juga mengatakan mengadopsi rencana “Poison Pill” untuk melindungi perusahaannya dari akuisisi milliarder Amerika Serikat itu.

Sebelumnya, Elon Musk, yang merupakan pemilik Tesla dan salah satu orang terkaya di dunia telah menawarkan pembelian media sosial tersebut seharga 41 miliar dollar AS atau sekitar Rp588 triliun dengan alasan ingin melepaskan “potensi luar biasa” untuk mendukung kebebasan berbicara dan demokrasi di seluruh dunia.

 

Sebagai tanggapan, dewan Twitter dengan suara bulat menyetujui rencana yang akan memungkinkan pemegang saham yang ada untuk membeli saham dengan diskon besar untuk melemahkan kepemilikan dari investor baru, berdasarkan laporan Guardian, Sabtu (16/4/2022).

Metode ini dikenal sebagai “poison pill” atau pil beracun dalam dunia keuangan, menyarankan Twitter melawan Musk untuk mencegah pengambilalihan yang tidak bersahabat.

Hal ini akan berlaku jika pemegang saham mengakuisisi lebih dari 15 persen perusahaan dalam kesepakatan yang tidak disetujui oleh dewan yang berakhir hingga 14 April 2023.

 

“Rencana ini tidak mencegah dewan untuk terlibat dengan pihak-pihak lain atau menerima proposal akuisisi jika dewan percaya bahwa itu adalah kepentingan terbaik Twitter dan pemegang sahamnya,” ujar Twitter dalam sebuah pernyataan.

Saat ini, karyawan di perusahaan media sosial terbesar di dunia itu menyatakan keprihatinan tentang seperti apa perusahaan jika dikendalikan oleh Musk, dan frustrasi karena detail akuisisi masih belum jelas.

Halaman
1 2