JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Usai menggelar olah TKP di Pos Polisi Pejompongan yang dibakar oleh massa aksi demo 11 April, Polres Metro Jakarta Pusat kantongi beberapa barang bukti dari insiden tersebut.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Setyo Koes Heriyanto mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan tiga barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP).
"Yang pertama kami temukan yaitu, pecahan botol yang dari keterangan pelaku merupakan bom molotov," ungkap Setyo, di Polres Metro Jakpus.
Yang kedua, lanjut dia, foto dari identifikasi Satreskrim serta rekaman CCTV yang kita dapatkan.
Tak hanya itu, Satreskrim juga melakukan patroli siber untuk mencari barang bukti yang beredar di media sosial.
"Barang bukti terakhir adalah kami mengumpulkan video-video yang viral beredar di media sosial," katanya, di Polres Metro Jakpus.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Wisnu Wardana menuturkan modus pelaku melakukan pembakaran pospol tersebut.
"Pada kejadian ini, modus mereka adalah pembakaran ini terjadi setelah kejadian pembubaran demo di depan gedung DPR. Kemudian mereka ke arah Slipi, Pejompongan, dan melakukan pembakaran dengan membuat bom molotov yang terbuat dari botol yang diisi dengan akseleran atau BBM, kemudian dibakar dan dilemparkan ke Pos Pejompongan," ungkap Wisnu kepada wartawan, Selasa (12/4/2022).
Sebelumnya diberitakan, polisi telah menangkap tiga pelaku pembakaran Pos Polisi Pejompongan pada Senin malam (11/4/2022).
Namun, dari ketiga orang tersangka tersebut, satu diantaranya masih dibawah umur. Dia adalah AF yang masih duduk dibangku kelas tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Adapun dua tersangka lainnya ialah RS (22) dan RE (19).
Lebih lanjut, Setyo menyebutkan bahwa ketiga tersangka berasal dari satu daerah yang sama yaitu Kota Bekasi. Tepatnya dari kelurahan Jati Rahayu, Pondok Melati.
"Saya tegaskan lagi, karena dari satu daerah, Kota Bekasi, diindikasikan mereka ini satu kelompok," ujarnya.(CR02)