SERANG, POSKOTA.CO.ID - Beberapa bulan terakhir lampu merah di jalan Nasional Jakarta-Serang, tepatnya di perempatan Ciruas dibiarkan mati.
Hal itu dikeluhkan oleh beberapa warga dan pengendara kendaraan yang sering melintas, yang harus jalan memutar, meskipun dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Hendra, salah satu pengendara motor asal Keragilan yang setiap hari melintas mengatakan, kondisi kemacetan di perapatan Ciruas saat ini kondisinya lebih parah. Terlebih ketika pagi dan sore hari.
"Kayaknya lebih parah sekarang mah dari pada sebelumnya ketika lampu merah itu masih berfungsi," katanya, Senin (11/4/2022).
Hendra mengatakan, ketika lampu merah itu masih berfungsi, kemacetan di perempatan Ciruas memang tetap terjadi dan tidak bisa dihindari.
Namun kemacetan itu hanya terjadi karena antrian di lampu merah saja. Tapi sekarang, kemacetan itu disebabkan oleh dua arah putaran kendaraan, sehingga antriannya lebih lama.
"Kalau kita dari Serang, itu pertama ketemu dengan putaran kendaraan yang dari arah Jakarta yang hanya diatur oleh petugas warga setempat," ujarnya.
Sebelum putaran itu, lanjut Hendra, kondisinya sudah macet karena banyak kendaraan yang berputar arah. Setelah itu nanti kita akan dipertemukan dengan perputaran kendaraan lagi yang dari arah Serang beberapa meter di depan.
"Jadi dua kali macetnya. Belum lagi kemacetan karena pasar tumpah. Jadi lebih krodit," pungkasnya.
Hendra menambahkan, kondisi perempatan Ciruas ini ada dan tidak adanya lampu merah memang sudah terbilang krodit kemacetannya. Ditambah lagi dengan adanya pasar tumpah.
Untuk itu, solusi yang bisa dilakukan salah satunya membuat flyover untuk kendaraan besar yang melintas. Sebab salah satu yang menyebabkan kemacetan itu banyaknya kendaraan besar yang melintas.
"Pertama memang kondisinya sedang padat. Kemudian banyak juga kendaraan besar yang jalannya perlahan," katanya.
Selain Hendra, keluhan juga dikatakan Agus, Warga Kecamatan Walantaka. Agus mengatakan, kondisi perempatan Ciruas itu sudah sangat krodit dan harus dicarikan solusinya.
"Percuma juga lampu merah itu dimatikan atau dihidupkan, soalnya ada pasar tumpah juga yang menjadi penyebab kemacetan," katanya.
Untuk itu, Agus kerap mencari jalan alternatif dari pada harus lewat perempatan Ciruas, karena macetnya panjang dan pasti lama.
"Itu setiap hari hampir selalu begitu macet panjang. Apalagi akhir pekan, banyak kendaraan wisawatan yang dari luar lewat perempatan Ciruas," pungkasnya. (luthfillah)