JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Akibat adanya dinamika berpolitikan di Indonesia dalam beberapa waktu ini kian memanas lantaran adanya wacana capres tiga periode, sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi akan melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (11/4/2022) besok.
Aksi tersebut adalah bagian dari sikap mahasiswa yang menolak dengan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode, selain itu juga penolakan terhadap kenaikan harga-harga seperti minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM).
Menanggapi hal itu Ketua Umum Negeriku Indonesia Jaya (Ninja) C. Suhadi mengatakan, berkaitan dengan demo besok tentunya kita harus melihat pada sisi yang positif, apa sih yang positif itu?
Ya, mungkin mahasiswa ingin memberikan masukan atau kritik kepada pemerintah/presiden.
Itu sah sah saja, karena dewasa ini banyak sekali dinamika yang berkembang dimana seolah-olah ada peran-peran bagaimana untuk melegalkan perpanjangan jabatan presiden.
"Padahal kalau kita lihat dan telusuri itu kan hanya semacam usul dari partai, atau gagasan yang berkembang dan sebagainya, kalau demo itu kaitannya dengan masalah itu sah -sah saja," katanya, Minggu (10/4/2022).
Tapi semua itu kita kembalikan lagi kepada rakyat, masyarakat Indonesia sebetulnya maunya seperti apa.
"Kalau masyarakat tidak mendukung dan presiden juga tidak bersedia untuk perpanjangan waktu atau 3 periode, tentunya hal itu tidak bisa dilakukan," ujarnya.
Suhadi menjelaskan apalagi pernyataan presiden sudah jelas sekali bahwa dia tidak ada keinginan untuk tiga periode maupun perpanjangan waktu.
Konteks ini kan harus disikapi secara dewasa, bahwa presiden itu bukan orang yang ambisius dan melegalkan sesuatu yang berlawanan dengan undang-undang atau melanggar sesuatu yang tidak dikehendaki oleh rakyatnya.
"Berkaitan dengan BBM naik itu bukan hanya di Indonesia saja, di negara lain juga sama yang disebabkan adanya perang Rusia dan Ukraina itu berdampak kemana-mana," ungkapnya.