JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Saat kondisi bulan Ramadhan ini suasana terik matahari memang selalu dihindari oleh sejumlah masyarakat, tapi tidak bagi Ahmad Sodikin(40) pengayuh ojek sepeda yang sedang duduk menanti penumpang di depan toko peralatan sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara,Sabtu siang(9/4/2022).
Raut wajah dirinya terlihat sedang mengawasi sekitar, seperti sedang menunggu sesuatu dalam diam.
Setelah menunggu sekian lama akhirnya Sodikin wajahnya sumringah karena mendapatkan penumpang pertama.
Sodikin menceritakan bahwa sudah sejak tahun 2004 dirinya menjadi pengemudi ojek sepeda hingga sekarang
“Saya udah hampir 20 tahun lah jadi ojek sepeda, dari 2004 pokoknya,” ujarnya (9/4/2022).
Saat ini kehadiran para pengemudi ojek sepeda sudah mencapai tahap nyaris hilang.
Pasalnya dari tahun ketahun jumlah ojek sepeda semakin sedikit.
Dengan berkurangnya para ojek sepeda, tarif ongkos perjalanan juga akan ikut naik.
“Sekali narik ongkosnya dulu seribu ya, kalo sekarang udah lima ribu, ya sesuai lah soalnya dulu kan banyak ojek sepeda disini bisa sampe 20 orang. kalo sekarang udah pada dikampung sisanya cuma segini,” kata Sodikin.
Sodikin mengatakan momentum ramainya ojek sepeda berbarengan dengan hadirnya salah satu toko musik yang ada di wilayah Pluit, yang saat itu ramai karyawan dan mayoritas pertokoaan bisa buka sampai larut malam.
“Dulu Ramainya karena ada toko kaset sama karyawan pertokoan, sampe malem juga ramai orang lalu lalang,”
Namun masa ke emasan tersebut tidak berselang lama, semenjak tutupnya toko kaset membuat sebagian pengemudi ojek sepi penumpang.
Hal itu sangat berdampak kepada sejumlah ojek sepeda karena penghasilan yang diterima belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga memilih angkat koper dari Ibukota menuju kampung halaman.
“Iyaa kurang buktinya tinggal segini yang bertahan, mungkin karena satu situasinya ya, dulu ramai karena karyawan sama toko kaset kan, tapi kalo sekarang udh canggih, pake hp bisa buat semuanya. Karena itu si salah satunya,” ungkap Sodikin.