ADVERTISEMENT

Indonesia dan Australia Susah Penuhi Pasokan Jelang Larangan Impor Batu Bara Rusia

Sabtu, 9 April 2022 20:00 WIB

Share
Tambang batu bara Ulan dekat Mudgee di New South Wales Australia.
Tambang batu bara Ulan dekat Mudgee di New South Wales Australia.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

POSKOTA.CO.ID - Permintaan pasokan tambahan dari Eropa tidak mampu dipenuhi negara pengekspor batu bara utama dunia, Indonesia dan Australia, jika Uni Eropa melarang impor batu bara Rusia.

Kedua negara ini juga mencapai batas produksi.

Keterangan ini disebutkan sejumlah eksekutif pertambangan pada Rabu (6/4) seperti dilansir dari Reuters.

Komisi Eropa pada Selasa lalu mengusulkan sanksi baru terhadap Rusia akibat invasinya ke Ukraina. termasuk larangan membeli batu bara Rusia dan melarang kapal Rusia masuk ke pelabuhan Uni Eropa.

Komisi Eropa juga sedang menyusun larangan impor minyak Rusia.

Menurut situs web Komisi Eropa, Uni Eropa bergantung pada Rusia untuk sekitar 45 persen dari impor batu baranya.

Beberapa pembeli Eropa sebelum proposal Uni Eropa tersebut mengadakan sejumlah pembicaraan dengan para penambang Indonesia pada Maret lalu.

Eksekutif Senior Asosiasi Penambang Batu Bara Indonesia (ICMA) menyebutkan hal ini dalam upaya untuk mengganti pasokan Rusia.

“Perusahaan tambang tidak bisa meningkatkan produksi sedemikian cepatnya, hal itu sulit dan kapasitas sangat terbatas,” kata Ketua ICMA Pandu Sjahrir.

Pemerintah Indonesia tahun ini menyasar produksi sebanyak 663 juta ton. Sementara para penambang berjuang untuk memenuhi pembatasan ekspor mendadak pada Januari dan hujan berkepanjangan yang mempengaruhi produksi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT